Kebijakan Kemenperin Sebabkan Penghapusan iPhone 16 dari Tokopedia dan ShopTokopedia
VIVAJabar – Tokopedia dan ShopTokopedia (sebelumnya TikTok Shop) menjelaskan alasan di balik hilangnya produk iPhone 16 series dari platform mereka.
Hal ini berkaitan dengan kebijakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang melarang penjualan iPhone 16 di Indonesia karena belum memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Dalam pernyataan resmi yang diterima pada 1 November 2024, pihak perusahaan menyebutkan, “Berdasarkan pengumuman Kemenperin pada 25 Oktober 2024, semua varian iPhone 16 dilarang dijual di Indonesia.
Oleh karena itu, kami telah menghapus semua produk tersebut dari ShopTokopedia mulai 30 Oktober 2024.”
ShopTokopedia juga menginstruksikan para penjual untuk segera menghapus daftar produk iPhone 16. Mereka memperingatkan bahwa pelanggaran terhadap kebijakan ini akan mendapatkan sanksi.
Kementerian Perindustrian telah mengawasi peredaran iPhone 16 di pasar, termasuk di platform e-commerce.
Juru bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, meminta masyarakat agar tidak tergiur untuk membeli iPhone 16, baik secara online maupun offline, karena perangkat tersebut hanya boleh digunakan untuk kebutuhan pribadi penumpang.
“Kami akan menindaklanjuti laporan terkait penjualan iPhone 16 di Indonesia,” tegas Febri dalam rilis persnya pada 31 Oktober 2024. Ia juga menambahkan bahwa Kemenperin sedang mempertimbangkan untuk memblokir IMEI dari iPhone 16 yang terbukti dijual secara ilegal.
Seri iPhone 16 yang diimpor untuk penggunaan pribadi dapat menjadi ilegal jika dijual di dalam negeri.
Hal ini bertujuan untuk memastikan PT Apple Indonesia memenuhi komitmen investasinya dan menjaga persaingan yang adil bagi semua investor smartphone di Indonesia.
Febri mengungkapkan bahwa selama 2023 dan 2024, Apple telah menjual 3,8 juta unit perangkat HKT di Indonesia.
Dengan estimasi harga rata-rata Rp5 juta per unit, total penjualan mencapai Rp19 triliun, jauh lebih tinggi jika menghitung dari tahun 2016.
Ironisnya, meski dengan angka penjualan yang besar, Apple kesulitan memenuhi komitmen investasi sebesar Rp1,7 triliun dalam delapan tahun di Indonesia.