Korsel Dorong Forum KTT ASEAN Agar Ingatkan Bahaya Rudal dan Nuklir Milik Korut

MIliter, Rudal Balistik Nuklir Korut
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol akan mendesak tanggapan yang lebih keras terhadap program rudal dan nuklir Korea Utara (Korut) pada pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pekan ini, dengan dalih senjata tersebut menjadi ancaman nyata terhadap kawasan tersebut.

Asnawi Mangkualam Optimis Indonesia Jadi Negara ASEAN Dapat Tembus Piala Dunia 2026

Yoon berangkat Selasa kemarin untuk menghadiri KTT ASEAN di Indonesia, selain melawat ke India akhir pekan ini untuk menghadiri KTT G20.

"Republik Korea dan ASEAN harus menyatukan kekuatan guna menyampaikan respons tegas dan bekerja sama erat demi denuklirisasi Korea Utara. Provokasi rudal dan ancaman nuklir Korea Utara yang terus membesar juga menjadi ancaman langsung dan nyata terhadap negara-negara anggota ASEAN," kata Yoon kepada surat kabar Kompas dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Selasa 5 September 2023, dilansir dari VIVA

Skandal Bola Mengguncang Asia: Indonesia Dituduh Lakukan Kecurangan, India Desak AFC Investigasi

 

Kontroversi Sepak Bola: India Tuduh Indonesia Curang, AFC Minta Turun Tangan

 

Yoon mengatakan Korsel dan 10 anggota ASEAN harus meningkatkan kerja sama, sehingga tatanan internasional berdasarkan aturan bisa mengakar kuat di kawasan Indo-Pasifik.

Para anggota ASEAN akan mengikuti KTT pekan ini yang juga dihadiri Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, China, dan Rusia.

"Yoon akan bertemu Presiden Indonesia Joko Widodo," kata seorang pejabat kantor kepresidenan Yoon.

Yoon mengatakan sudah waktunya mengembalikan hubungan Korea Selatan, Jepang, dan China ke jalur yang benar.

Namun menurut pejabat kantor kepresidenan Korsel, kemungkinan besar tak akan ada waktu menggelar pertemuan tiga arah di Jakarta.

Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Sementara, menurut salah seorang pejabat pemerintahan Yoon pekan lalu, bahwa pembicaraan semacam itu diperkirakan terjadi akhir tahun ini.

Mengingat ASEAN dan India menyumbangkan 21 persen ekspor Korea Selatan, Yoon akan mempromosikan ekspor sektor nuklir, pertahanan dan infrastruktur selama mengunjungi Indonesia dan India