Gawat! Kim Beneran Temui Putin, AS Cemas dan Galau
- Screenshot berita VivaNews
“Saya akan mengingatkan kedua negara tersebut bahwa setiap transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia merupakan pelanggaran terhadap beberapa resolusi dewan keamanan PBB,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dikatakan.
Gedung Putih mengatakan pekan lalu bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang menunjukkan Rusia ingin membeli peluru artileri tambahan dari Korea Utara untuk menopang basis industri pertahanannya.
Korea Utara sebelumnya dituduh oleh AS menjual peluru artileri kepada kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner.
Kim dan Putin, yang pertama kali bertemu pada tahun 2019, sedang mengupayakan kerja sama militer dan ekonomi yang lebih besar untuk melawan meningkatnya isolasi internasional yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara.
Pada bulan Juli, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, juga melakukan perjalanan ke Pyongyang, dimana ia mengunjungi pameran pertahanan yang menampilkan rudal balistik terlarang di negara tersebut.