Indonesia Adopsi Teknologi Digital untuk Indonesia Timur, Berikut Tantangannya

Ilustrasi Aplikasi Sosmed, Handphone (Teknologi)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar – Di wilayah Indonesia Timur, ada tantangan besar dalam mengadopsi teknologi digital. Selama pandemi Covid-19, masyarakat di sana perlu mengakses internet dan menggunakan platform digital untuk mendukung pendidikan dan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini mencakup akses ke kelas, materi pembelajaran, komunikasi, dan peluang pekerjaan.

Pelatih Timnas Jepang Terus Pantau Proses Naturalisasi Kevin Disk

Namun, meningkatnya penggunaan solusi digital untuk mendukung kehidupan sehari-hari juga berarti terjadi peningkatan kejahatan daring, termasuk penipuan dan kekerasan berbasis gender. phi

Ilustrasi Aplikasi Sosmed, Kejahatan Siber (Malware)

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews
Selamatkan Anak dari Jerat Gadget: Kunjungi Kampung Lali Gadget

 

Keterampilan literasi digital dan kebersihan siber sangat penting bagi mereka yang ingin menggunakan teknologi digital dengan aman dan produktif.

Relawan Terdepan Covid 19 Ika Dewi Maharani

Orang yang memiliki keterampilan digital dianggap lebih inovatif dan kreatif, sehingga meningkatkan peluang mereka dalam persaingan di pasar kerja dan bisnis. 

Ilustrasi Destinasi, Perencanaan Keuangan

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

 

Pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, biasanya disebut sebagai literasi keuangan, membantu individu merencanakan dan mengelola keuangan mereka, memungkinkan mereka untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital, seperti aplikasi perbankan dan platform investasi.

Pemerintah Kerajaan Inggris, melalui kedutaan besarnya di Jakarta, menyediakan dana sebesar Rp3,7 miliar (hampir 200 ribu Poundsterling) mendukung proyek kewirausahaan digital dan kreatif untuk masyarakat terpinggirkan melalui Program Akses Digital (DAP).

Bekerja sama dengan BerdayaBareng, program ini telah melatih 792 peserta dan 23 fasilitator lokal di tujuh kota di Indonesia Timur yang semuanya memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian yang beragam.

Proyek ini pun secara khusus menargetkan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas dengan berbagai jenis, termasuk disabilitas sensorik, fisik, intelektual, dan mental. 

Ketujuh kota tersebut adalah Makassar, Gowa, Maros, Kendari, Manado, Samarinda, dan Balikpapan. Para peserta akan terlibat dalam tiga tahap pelatihan.

Pertama, selesai pada Agustus 2023 menggunakan Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) melalui situs setaraberdaya.com. 

Kedua, pelatihan offline dan sudah berlangsung pada 4-15 September 2023, yang mencakup pelatihan literasi digital, keterampilan digital, dan literasi keuangan. 

Ketiga atau terakhir, akan menjadi online bootcamp yang dimulai pada Oktober mendatang.

Bootcamp tanpa tatap muka langsung ini mencakup pelatihan keterampilan digital untuk pembuatan konten, pemasaran digital, dan pengembangan web. 

Peserta juga akan dilengkapi dengan teori dan praktik keterampilan digital terkini. Mulai dari branding, konten, dan desain, serta pemahaman yang lebih baik tentang budaya digital dan pentingnya keamanan siber yang baik.

Menurut Cofounder BerdayaBareng Nicky Clara, kemitraannya dengan Kedutaan Besar Kerajaan Inggris di Jakarta merupakan yang kedua melalui Program Akses Digital.

"Tahun ini, kami akan meningkatkan jangkauan ke lebih banyak penerima manfaat di tujuh kota di Indonesia Timur. Kami berharap proyek ini akan meningkatkan tingkat literasi digital dan keuangan sehingga membuat komunitas yang tinggal dan bekerja di sana jadi lebih inklusif," jelas dia, dalam siaran pers, Minggu, 17 September 2023.