Dua Orang Meninggal Dunia, Kasus Virus Nipah Disorot Berbagai Negara

Ilustrasi Virus (Nipah), Lockdown di India
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Virus Nipah dilaporkan mengakibatkan 2 orang warga Kerala Tengah meninggal dunia. Kasus ini belakangan banyak di sorot negara-negara lain di dunia.

Fakta Terkuak: Ternyata Apple Sudah Kembangkan AI dari 2017, Tak Kalah dari Android

Setidaknya sudah ada 1.080 orang dilaporkan telah menjalani tes setelah diketahui pernah melakukan kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif.

297 orang diantaranya masuk dalam katagori penularan tinggi, yang mana 122 orang diantaranya adalah petugas kesehatan.

5 Bahan Simpel Bantu Bersihkan Cobek dengan Maksimal

Menyusul dengan laporan data tersebut, pemerintah Kerala memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi dan sejumlah institusi pendidikan ditutup hingga 24 September 2023 ini.

Penasaran dengan Galaxy Ring? Cincin Pintar yang Bikin Hidup Sehat Lebih Mudah

Melansir laman Times of India, setidaknya terdapat dua strain virus Nipah: strain Malaysia dan strain Bangladesh, yang terakhir ini terkait dengan wabah di Bangldesh dan India.

Meskipun strain Malaysia tidak menunjukkan tanda-tanda penularan dari manusia ke manusia, namun strain Bangladesh dapat menyebar dari satu manusia yang terinfeksi ke manusia yang sehat. 

Ilustrasi Virus & Bakteri

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Lantas bagaimana proses penularan virus nipah?

Penularan virus Nipah yang menular dari manusia ke manusia terjadi ketika seorang individu yang sehat melakukan kontak langsung.

Penularan ini melalui sekresi tubuh orang yang terinfeksi, seperti urin, darah, dan tetesan hidung atau pernapasan.

Hal ini membuat staf layanan kesehatan, perawat, atau pengunjung berisiko tinggi tertular infeksi.

Selain melalui manusia ke manusia, virus Nipah juga dapat menular dari hewan yang terinfeksi ke manusia, terutama jika hewan tersebut telah memakan atau meminum makanan yang terkontaminasi oleh kelelawar buah.

Ilustrasi Virus (Nipah), Lockdown di India

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Makanan yang mengandung urin, air liur, dan kotoran kelelawar dapat menginfeksi hewan dan manusia.

Hal ini berkaca pada wabah Nipah tahun 2014 di Filipina diketahui disebabkan oleh kontak dengan kuda atau konsumsi daging kuda.

Kotoran kelelawar dianggap sebagai pupuk yang baik untuk tanaman. Bat guano, atau akumulasi kotoran kelelawar, memperbaiki tekstur tanah. 

Kotoran kelelawar ini meningkatkan kemampuan pengeringan tanah sehingga mengurangi kepadatannya dan membantu pertumbuhan tanaman. Kotoran kelelawar juga kaya akan nitrogen.

Maka dari itu, banyak petani yang menggunakan guano kelelawar di lahan pertaniannya sehingga membuat mereka bersentuhan langsung dengan virus. 

Ilustrasi Virus (Nipah)

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Meski memiliki risiko kematian yang cukup tinggi. Namun virus Nipah ini bisa dicegah penularannya.

Cara pertama untuk mencegah wabah Nipah adalah dengan meminimalkan kontak dengan kelelawar.

Hal ini berarti mendorong masyarakat untuk mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, membersihkan tangan setelah memetik atau menyiapkannya, dan menutup wadah yang digunakan untuk menampung nira dan merebusnya sebelum dikonsumsi.

Apabila hewan seperti babi telah diidentifikasi sebagai sumber infeksi, pemusnahan hewan tersebut terbukti efektif. 

Ilustrasi Virus (Nipah)

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Risiko penularan dari manusia ke manusia dapat dikurangi melalui mencuci tangan secara teratur, menghindari berbagi makanan atau tempat tidur dengan orang yang terinfeksi. 

Serta memakai alat pelindung diri saat menangani jenazah orang yang meninggal karena Nipah, demikian laporan aliansi vaksin GAVI di situs webnya sebagaimana dijabarkan VIVA