Penerapan AI ke Setiap SDM Butuh Pelatihan Ulang Selama 3 Tahun ke Depan
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Studi baru Institute for Business Value (IBM) mengungkapkan kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau biasa disebut kecerdasan buatan, akan menjadikan tenaga kerja membutuhkan pelatihan ulang selama 3 tahun ke depan.
Artinya, sekitar 1,4 miliar dari 3,4 miliar tenaga kerja global menurut Bank Dunia, perlu dilatih ulang dalam waktu dekat.
Studi 'Augmented work for an automated, AI-driven world' menunjukkan adanya kesenjangan antara pelaku usaha dan karyawan tentang prioritas di tempat kerja.
Dengan AI yang siap untuk melakukan lebih banyak tugas manual dan berulang, karyawan yang disurvei menunjukkan bahwa keterlibatan dalam pekerjaan yang lebih berdampak merupakan faktor utama yang mereka pedulikan di luar kompensasi dan keamanan.
Ini lebih penting daripada pengaturan kerja yang fleksibel, peluang pertumbuhan, dan kesetaraan. Namun, para pelaku usaha belum menyadari fakta ini.
Para eksekutif yang disurvei menempatkan pekerjaan yang berdampak sebagai faktor yang tidak terlalu penting bagi tenaga kerja, justru menunjuk pengaturan kerja yang fleksibel sebagai hal terpenting di luar kompensasi dan keamanan.