Studi 2023: Usia Anak Paling Dominan Terserang Pneumonia, Kenali Gejalanya
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Kasus Penyakit Pneumonia masih menjadi pokok perhatian dan fokus program pemerintah. Terlebih, dengan situasi kualitas udara di sejumlah perkotaan di Indonesia sempat memburuk dan menimbulkan potensi kasus-kasus baru akibat Pneumonia.
Sebagaimana diketahui, penyakit Pneumonia bersifat kritis karena berisiko memicu peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru.
Pneumonia seringkali disebabkan oleh bakteri, yang akan bereaksi ketika terkena infeksi virus tertentu seperti demam atau flu.
Beberapa faktor lain juga dapat memicu tingkat kronis penyakit ini, seperti riwayat perokok aktif dan pasif, paparan polusi udara, dan lainnya.
Penyakit ini mayoritas menyerang balita. Dalam catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), risiko kematian di kalangan balita yang terpapar penyakit ini, mencapai 14 persen pada 2019.
Merujuk hasil laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada April 2023, pneumonia termasuk dalam daftar 10 penyakit dengan jumlah kasus terbesar.
Sementara itu, melansir paparan data MercerMarshBenefit tentang peningkatan kasus Pneumonia, pada orang dewasa sebesar 56,9 persen dan anak-anak sebesar 88,1 persen pada semester I 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Analisa yang sama disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta. Menurut data yang dikeluarkan Dinkes Provinsi DKI Jakarta di awal 2023 juga menunjukkan adanya peningkatan kasus pneumonia menjadi 400 kasus dibandingkan awal 2022 yang hanya 200 kasus.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen, Prudential mencatat jumlah klaim pneumonia masuk dalam 10 besar kasus terbanyak yang mengajukan klaim di bulan Agustus di wilayah Jakarta.
Untuk bronchopneumonia dari yang sebelumnya ada di peringkat 6 klaim terbanyak pada bulan Juli, naik ke peringkat 4 pada bulan Agustus.
Sementara untuk kasus pneumonia berada di peringkat 7 dengan jumlah klaim terbanyak.
Urgensi terkait risiko pneumonia ini mendorong Prudential Indonesia dan Prudential Syariah untuk turut berupaya menekan angka kasus pneumonia dengan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya publik memahami antisipasi dan perlindungan dari risiko penyakit ini melalui vaksinasi.
Vaksinasi ini diketahui merupakan salah satu cara pencegahan dini terhadap pneumonia, sehingga dapat semakin menekan risiko terserang pneumonia, yang pada akhirnya akan meningkatkan potensi hidup lebih sehat.
"Vaksinasi pneumonia sangat penting dilakukan demi meminimalisir angka kematian akibat penyakit ini. Upaya ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk fokus menekan angka kasus pneumonia guna memastikan hidup lebih sehat dan produktif,” kata dia mengutip keterangan resminya.