Dokter Djaja Sosok Ahli Sianida di Kasus Jessica, Ini Profilnya
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Sosok Ahli Forensik dalam sidang kasus 'Kopi Sianida' yang menjerat Jessika Kumala Wongso, dr. Djaja Surya Atmaja tengah memantik perhatian publik.
Perhatian publik ke dokter Djaja ini berawal dari ramainya pemberitaan soal film dokumenter Netflix berjudul 'Ice Cold : Murder, Coffee, and Jessica Wongso'. Film ini telah mulai ditayangkan pada 28 September 2023 lalu.
Dalam film tersebut, dr Djaja digambarkan sebagai ahli forensik yang dihadirkan oleh kuasa hukum Jessica Wongso.
Djadja dalam keterangannya di persidangan, membantah anggapan yang menyatakan Wayan Mirna Salihin meninggal dunia karena keracunan Sianida.
Sejak peluncuran Film Dokumenter itulah, kemudian publik mempertanyakan sosok kepribadian dr. Djaja.
Melansir VIVA, berikut artikel tentang dr. Djaja Surya Atmaja:
dr. Djaja Surya Atmadja
dr. Djaja Surya Atmadja bekerja sebagai seorang ahli forensik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Sang dokter juga menjadi salah satu sosok yang turut menangani jenazah mendiang Mirna pada saat dibawa ke RSCM pada tahun 2016 silam.
Pada saat itu, dokter Djaja melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian Mirna salihin.
Namun, setelah melakukan penyelidikan dirinya bersaksi bahwa di tubuh Mirna tidak ada tanda-tanda terkontaminasi sianida seperti yang dituduhkan.
Profil
Djaja Surya Atmadja, lahir di Jakarta pada 19 Mei 1960. Ia adalah seorang pria yang telah lama menggeluti kariernya di bidang forensik.
Ia dikenal sebagai salah satu dokter ahli forensik dan juga dokter forensik DNA pertama di Indonesia.
Saat ini, Djaja masih aktif sebagai seorang dosen di Universitas Indonesia, khususnya di program studi Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal.
Perjalanannya dalam dunia forensik dimulai setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Namun, keinginan untuk lebih mendalami ilmu forensik membawanya untuk mengambil studi Ilmu Hukum di universitas yang sama.
Setelah itu, Djaja melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Ia mengejar studi forensik di National School of Public Health, Utrecht, Belanda, dan juga mengambil studi Forensic Pathologist di Universitas Indonesia.
Semangatnya dalam mengejar pengetahuan tidak berhenti sampai di situ. Djaja berhasil meraih gelar doktor dari Kobe University.
Selain sebagai seorang akademisi, Djaja juga aktif dalam praktik forensik. Ia bekerja di RSCM sebagai seorang ahli forensik.
Djaja juga seringkali terlibat dalam penyelidikan kasus kriminal yang memerlukan analisis forensik, termasuk kasus yang cukup terkenal seperti kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin.
Salah satu kasus lain yang pernah ditanganinya adalah kasus kematian David Hartanto Widjaja, seorang mahasiswa Nanyang Technological University (NTU) Singapura yang diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 kampusnya pada tahun 2019.
Djaja Surya Atmadja adalah seorang profesional forensik yang memiliki kontribusi penting dalam penyelesaian berbagai kasus penting di Indonesia.