Paundra Noorbaskoro Ciptakan Sensor Kualitas Air Laut untuk Cegah Petani Udang Gagal Panen
- Istimewa
Setelah lulus SMA pada tahun 2010, ia memutuskan melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi. Paundra mengambil Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Brawijaya Malang.
Setelah lulua pada 2018, Paundra memanfaatkan lahan milik keluarga untuk memulai riset kolam bundar ukuran tiga meter. Lalu dirinya menebar bibit udang vaname dan mengidentifikasi jenis penyakit serta mengirimkan sampel untuk uji laboratorium.
"Hasil penelitian selama 3 tahun (sempat) mengalami kegagalan," ungkapnya.
Baru pada 2021 ia menemukan satu formula racikan serbuk dan monitoring menjaga kualitas air berbasis pencatatan data secara digital Internet of Things (IoT).
Sistem IoT yang dikembangkan dengan teknologi sensor monitoring kualitas air laut 4 in 1 – 1 produk mendeteksi 4 parameter salinitas, DO, suhu dan Ph – yang kemudian ditampilkan di layar PC yang terintegrasi ke sistem data monitoring secara real time.
Hal ini dapat membantu petani memantau udang mereka agar terhindar dari gagal panen akibat banyak udang mati.