Tendang Vivo, Oppo Sukses Jadi Smartphone Paling Diminati di Indonesia dan Asia Tenggara
Pencapaian Oppo di pasar Asia Tenggara tidak lepas dari strategi harga dan penawaran produk yang tepat.
Canalys mencatat bahwa pasar smartphone di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan sebesar 15% pada Q3 2024, dengan total pengiriman mencapai 25 juta unit.
Namun, harga jual rata-rata ponsel mengalami penurunan sekitar 4%. Hal ini disebabkan oleh banyaknya peluncuran produk baru di segmen mid dan low-end yang memadati pasar, menjadikan harga lebih kompetitif dan memacu vendor untuk lebih fokus pada keterjangkauan.
Pada segmen harga US$100 hingga US$300, banyak vendor bersaing ketat dengan menawarkan harga yang lebih menarik melalui promosi dan diskon besar-besaran.
Meskipun strategi ini dapat meningkatkan volume penjualan, Canalys mencatat bahwa kebijakan diskon pada model lama dapat menimbulkan konflik harga dengan model baru.
Menurut Sheng Win Chow, analis Canalys, “Diskon besar pada model lama menciptakan masalah dengan harga yang tidak konsisten pada peluncuran model baru, yang berpotensi merugikan profitabilitas.”
Konsolidasi Produk Entry-Level untuk Efisiensi Biaya