Ustaz Abdul Somad Sebut Poliandri Sama dengan Zina

Ustadz Abdul Somad
Sumber :
  • viva.co.id

VIVA Jabar – Dewasa ini publik tengah dihebohkan dengan kabar soal poliandri yang dianggap tak lazim. Kabar ini mencuat usai wanita bernama Siti memiliki dua orang suami yang tinggal di satu rumah. Bahkan, Siti mengaku sanggup melayani keduanya secara bergiliran.

5 Pilihan Smartwatch untuk Wanita, Desain Elegan Bikin Tampil Makin Stylish

“Setiap malam teh bergiliran gitu. Yang satu udah tidur, yang satu belum. Jadi gitu. Kalau bareng nggak pernah, gimana atuh tidurnya,” ungkap Siti, dikutip Rabu, 31 Mei 2023.

Dalam pengakuannya, salah satu suami Siti mengaku jika selama hidup bersama dalam satu rumah, mereka dapat hidup harmonis dan rukun. Bahkan, tidak ada rasa iri dan cemburu pada salah satu pasangan.

5 Smartwatch Elegan & Canggih untuk Wanita Aktif, Bikin Hari-hari Makin Seru

Anehnya suami Siti mengaku ingin terbebas dari hubungan tersebut, namun saat bertemu dengan Siti perasaan itu pun langsung hilang dan rasa cintanya kembali muncul, sehingga keinginan tersebut hilang.

Lantas bagaimana pandangan Islam soal poliandri yang dilakukan Siti dan dua suaminya?

Rekomendasi 5 Smartwatch Khusus Wanita, Cocok Dipakai Aktivitas Sehari-hari

Menanggapi kasus tersebut, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan bahwa apabila seorang wanita memiliki dua orang suami secara bersamaan atau dalam kata lain poliandri, maka wanita tersebut dianggap berzina dengan suami keduanya.

“Jika wanita sudah memiliki suami, kemudian ia menikah lagi dengan suami kedua, (maka) hukumnya zina,” ujar UAS dikitip YouTube Ahmad Jalaludin Firdaus Rabu, 31 Mei 2023.

UAS mengatakan, apabila seorang wanita ingin menikah dengan pria lain, ia diharuskan bercerai terlebih dahulu dengan suami pertamanya.

“Setelah bercerai, kemudian habis (masa iddah) selama 3 bulan, barulah dia (wanita) boleh menikah dengan suami kedua,” kata UAS.

Menyangkut dosa, UAS menjelaskan bahwa suami pertama akan menanggung dosa wanita tersebut karena dianggap tidak dapat menjadi imam bagi istrinya.

“Suami pertama (berdosa) setiap kamu pemimpin wahai suami, kau akan dituntut (dimintai pertanggung jawaban) di hadapan Allah,” imbuhnya.