Arkeolog Spanyol Temukan Batu Berbentuk Penis Punya Fungsi Vital

Batu Berbentuk Penis
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Batu berbentuk penis ditemukan para arkeolig di situs arkeolog muara Ria de Vigo di Barat Laut Spanyol. Ukuran batu itu sepanjang 6 inci atau 15 cm. Batu penis berukir yang ditemukan terkubur di reruntuhan menara Spanyol abad pertengahan punya fungsi vital dalam peperangan.

Hasil Kualifikasi MotoGP Malaysia 2024, Bagnaia Rebut Pole Singkirkan Jorge Martin

Melansir viva.co.id, media kabar Live Science menuliskan, Korporasi arkeologi Arbore Arqueoloxía menemukan artefak batu penis saat penggalian di kompleks abad pertengahan di bawah reruntuhan menara yang dihancurkan selama perang Pemberontakan Irmandino. 

Peristiwa ini merupakan serangkaian pertempuran selama pertengahan abad ke-15 ketika warga bangkit melawan bangsawan yang berkuasa.

Tak Hanya Copa del Rey, Valencia Minta Pertandingannya di LaLiga Juga Ditunda

Batu penis dengan bentuk unik yang ditemukan pada 19 Mei 2023 diperkirakan punya fungsi vital. Para arkeolog mengatakan batu berbentuk penis ini digunakan untuk mengasah pedang yang menjadi senjata utama selama perang.

Penemuan artefak berbentuk lingga yang digunakan sebagai pengasah senjata seperti ini sangat jarang. Fungsi batu penis ini sebagai pengasah senjata mudah Diidentifikasi karena masih memiliki bekas dan tanda dari bahan yang diasah. 

Daftar 30 Besar Ballon d'Or 2024, Tiga Pemain Real Madrid Ada di Papan Atas

“Objek ini masih menyimpan jejak keausan di satu sisi yang sesuai dengan penggunaannya sebagai batu asah,” kata Pena-Pascual

Meskipun para arkeolog tidak yakin dengan arti sebenarnya dari potongan artefak itu, mereka berpikir dari lokasinya di menara yang hancur memberikan petunjuk fungsi penting batu penis itu.

"Kami menemukan batu ini dari sebuah benteng yang dihancurkan selama pemberontakan anti-seigneurial. Jadi kemungkinan terkait dengan perang,” kata Pena-Pascual.

Diketahui Seigneurial adalah wilayah yang dipegang oleh tuan feodal. Sedangkan simbol lingga pada masa itu dianggap sebagai "objek pemujaan" dan tidak dianggap vulgar. 

Lingga digunakan sebagai perlindungan dari kejahatan dan telah digambarkan dalam banyak artefak abad pertengahan, seperti lampu, topeng, liontin dan cincin.