Sensus Dunia: Rata-Rata Wanita di Berbagai Negara Gak Perawan Sejak Muda, Bagaimana Indonesia?

Ilustrasi Wanita Kehilangan Keperawanan di Usia Muda
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Pergaulan bebas di era media sosial akan membuat para remaja salah memilih teman. Bukan hanya dalam media sosial, lingkungan tempat tinggal pun akan sangat berpengaruh besar terhadap perubahan sikap, salah satunya mengenai keperawanan seseorang.

Naturalisasi Dua Pemain Muda: Ambisi Baru Timnas Indonesia di Kancah Internasional

Baru-baru ini, World Population Review merilis daftar yang memperlihatkan data usia penduduk di beberapa negara di dunia yang kehilangan keperawanannya di tahun 2023.

World Population Review sendiri adalah organisasi yang fokus terhadap sensus dan demografi penduduk dunia.

Mariana Yunita, Sang Pelopor: Pahlawan Pendidikan Seksual untuk Remaja NTT

 

Ilustrasi Seks

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews
Inovator Muda: Vania Febriyantie dan Seni Tani, Mengubah Lahan Kosong Jadi Berkah

 

Seksualitas sendiri masih menjadi topik yang sensitif, meskipun orang membicarakannya lebih dari biasanya.

Salah satu area yang masih relatif sensitif adalah gagasan kehilangan keperawanan. Kamu dianggap perawan jika belum berhubungan seks. Lalu, kamu akan kehilangan keperawanan jika berhubungan seks dengan orang lain.

Di sisi lain, ada beberapa perdebatan tentang apa arti sebenarnya dari ini. Beberapa orang percaya bahwa tidak kehilangan keperawanan kecuali melakukan hubungan seks vaginal atau anal.

 

Ilustrasi Seks

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

 

Orang lain percaya bahwa kamu kehilangan keperawanan jika melakukan seks oral pada orang lain.

Oleh karena itu, agak sulit untuk mengetahui pada usia berapa kebanyakan orang kehilangan keperawanannya karena definisinya dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain.

Negara-negara Skandinavia adalah tempat di mana orang cenderung kehilangan keperawanan pada usia yang relatif muda.

Misalnya, orang yang tinggal di Denmark, Swedia, Norwegia, dan Finlandia diyakini kehilangan keperawanannya pada usia 16 tahun.

 

Ilustrasi Selingkuh

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

 

Kemudian, di Islandia, yang tidak jauh dari negara Skandinavia, diyakini bahwa anak-anak di sana kehilangan keperawanannya pada usia sekitar 15 tahun.

Sulit untuk memverifikasi angka-angka ini, tetapi ada survei yang menemukan hasil yang relatif konsisten.

Meskipun 16 tahun terlalu muda bagi orang untuk kehilangan keperawanannya, negara lain telah melakukan survei dan menemukan bahwa sebagian besar orang kehilangan keperawanannya antara usia 17 dan 20 tahun.

World Population Review

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Secara umum, orang yang tinggal di Eropa dan Amerika Utara kehilangan keperawanan mereka di usia yang lebih muda jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di Asia.

 

Ilustrasi seks

Photo :
  • Pixabay

 

Misalnya, orang yang tinggal di Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris Raya cenderung kehilangan keperawanannya sekitar usia 18 tahun.

Di sisi lain, orang yang tinggal di Jepang dan Hong Kong cenderung menunggu hingga berusia 19 atau 20 tahun untuk kehilangan keperawanannya.

Negara Mana yang Memiliki Usia Rata-Rata Kehilangan Keperawanan Terlama?

Ada beberapa negara yang berbeda dalam hal kehilangan keperawanan paling lama. Misalnya, orang yang tinggal di China cenderung menunggu hingga berusia 22 tahun hingga kehilangan keperawanannya. Artinya, beberapa orang mungkin lulus kuliah tanpa pernah berhubungan seks.

Orang-orang di Singapura dan India juga cenderung menunggu hingga usia 22 tahun untuk kehilangan keperawanannya.

 

 

Di Malaysia dan Indonesia, orang-orang menunggu sampai usia 23 tahun untuk kehilangan keperawanannya.

Perlu diingat bahwa ini adalah angka rata-rata. Oleh karena itu, ada banyak orang yang tinggal di semua negara ini yang kehilangan keperawanannya di usia muda, sementara ada beberapa orang yang mungkin menunggu sampai tua untuk kehilangan keperawanannya.