Bantu Advokat Kelola Firma Hukum, Pemuda Bandung Luncurkan Legal Plus
- Istimewa
Saat itu, pria kelahiran 15 Agustus 2001 ini bertanya kepada narasumbernya terkait perubahan dalam praktik hukum di Indonesia.
“Dari narasumber tersebut, ternyata perubahan yang terjadi hanya zoom. Itu pun gara-gara pandemi Covid-19. Padahal banyak aspek dalam hukum yang bisa diubah oleh digital, lebih khusus cloud industri. Di industri lain mah ada perubahan, software misalnya. Tapi hukum tidak ada,” jelasnya.
Usai kegiatan seminar, James yang gandrung pada digital, langsung membuat konsep digitalisasi pada bidang hukum. Lalu pada Februari 2023, James Bersama dua orang temannya dari FH Unpar yaitu Chrisostomus Paudra dan Jordan Yudhistira, mematangkan konsep tersebut.
Namun karena berhubungan dengan IT, James mengajak teman sekolah dasarnya yang sedang kuliah IT di Taiwan yaitu Bryan Constantine.
Selanjutnya, Bryan mengajak teman kuliahnya, Junior Tanaya. Kelima anak muda ini pun sepakat membuat software berbasis cloud bidang hukum yang dinamakan Legal Plus.
“Kita sepakat tidak ada perubahan dan kemajuan berarti dalam bidang hukum. Lalu kita sepakat bikin perusahaan teknologi, tapi tidak pernah bertemu. Kita tuh tinggal beda negara, bikin perusahaan teknologi dan menggunakan teknologi. Kita di Unpar bikin konsepnya, mereka programming di Taiwan,” ujarnya.
Penamaan Legal Plus, menurut James, karena nilai plusnya itu sebagai bukti membantu kerja advokat. Namun nantinya, Legal Plus ini tidak hanya manajemen hukum, ada hal-hal lain yang masuk ke industri digital lainnya.