Anda Panganut Paham NII? Pemprov Jabar Sediakan Call Center Bagi yang Ingin Bertaubat

VIVA Jabar - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat membuka ruang dan memberi kesempatan kepada setiap warga yang terdampak paham ekstrem Negara Islam Indonesia (NII) yang dikomandoi Panji Gumilang, untuk kembali pada pangkuan NKRI

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajak setiap pengikut maupun pejabat bawah tanah gerakan separatis NII untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan dan keindonesian. 

Selain itu, lanjut Dia, Pemprov Jabar pun turut serta memberikan perlindungan hukum bagi setiap penganut paham NII yang ingin bertaubat.

"Kepada mereka yang bertaubat, negara akan merangkul dan memberikan perlindungan dan solusi-solusi bagi masa depan mereka," kata Kang Emil, sapaan Gubernur Jabar dalam caption unggahan IG pribadinya.

Kang Emil pun menyampaikan bahwa Pemprov Jabar turut memfasilitasi para penganut NII lainnya yang belum sempat berikrar dan menyatakan diri untuk ikut kembali ke pangkuan NKRI, agar bisa menghubungi akun resmi Kesbangpol Jabar @bakesbangpol_jabar atau melalui no kontak 082246998827

"Semoga yang lain mengikuti dan semoga NKRI dan Pancasila akan selamanya tegak dan lestari," pungkas Kang Emil.

Sebelumnya diwartakan, sebanyak 31 pejabat struktur versi Negara Islam Indonesia (NII) menyatakan bertaubat dan mengikrarkan diri kembali menganut ideologi NKRI.



Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil Terima Pembacaan Ikrar Pejabat NII

Photo :

• IG @ridwankamil

Pernyataan dan komitmen itu disampaikan secara resmi melalui upacara ikrar pimpinan NII kembali kepada NKRI di hadapan Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Minggu (27/8/2023) sore, kemarin. 

"Dari para pimpinan/pejabat NII (Negara Islam Indonesia) binaan Panji Gumilang yang bermarkas di Al-Zaytun," tulis Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dalam caption unggahan video di Akun Sosmed pribadinya @ridwankamil

"Saya memimpin dan menyaksikan langsung prosesi ini. Dilaksanakan di Gedung Sate di sore tadi. Dilanjutkan dengan testimoni bagaimana puluhan tahun mereka melakukan makar bawah tanahnya terhadap NKRI," pungkas Ridwan Kamil.