Sekber Ganjar Pranowo Jabar Tolak Ridwan Kamil Jadi Bacawapres Ganjar Pranowo
- Istimewa
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo kian banyak mendulang dukungan dari banyak pihak dalam Pilpres 2024. Terakhir, dukungan ini diperkirakan akan semkain besar jika Partai Demokrat resmi menyatakan dukungan mereka untuk eks Gubernur Jawa Tengah.
Saat ini PDIP, sebagai partai utama pengusung Ganjar, tengah menggodok sejumlah nama bakal calon wakil presiden yang sudah masuk radar untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Salah satu nama yang santer disebut adalah Ridwan Kamil.
Konon pengusungan mantan Gubernur Jabar ini akan sangat berpengaruh terhadap raihan suara dari Jawa Barat yang notabene merupakan pemilih suara terbesar di Indonesia.
Namun belakangan, pengusungan Ridwan Kamil sebagai bacawapres Ganjar Pranowo mendapat penolakan dari para relawan Ganjar.
Berbagai alasan melatarbelakangi penolakan mereka terhadap Ridwan Kamil sebagai bacawapres Ganjar. Salah satu penolakan disuarakan oleh Relawan Sekber Ganjar Pranowo Jabar.
Presidium Sekber Relawan Ganjar Pranowo Jabar, Iyan Rizal, mengatakan bahwa pihaknya menokak nama Ridwan Kamil untuk dijadikan bacawapres Ganjar Pranowo. Menurut Iyan, ada sejumlah parameter yang membuat pihaknya menolak sosok yang biasa disapa Kang Emil untuk jadi bacawapres Ganjar.
"Kami menolak Ridwan Kamil menjadi bacawapres Pak Ganjar Pranowo, ada beberapa indikator yang membuat kami menolak dia," ujar Iyan dalam keterangannya, Minggu (10/9/2023).
Pertama adalah indikator raihan suara. Menurut Iyan, menggandeng Ridwan Kamil belum tentu akan mendongkrak raihan suara warga Jabar bagi Ganjar Pranowo. Ia menyebutkan raihan suara Ridwan Kamil di pilgub saja kurang lebih hanya sebesar 30 persen.
"Kami menilai Ridwan Kamil tidak bisa mengangkat suara. Suara Ridwan Kamil itu hanya 30 persen waktu pilgub," ujarnya.
Indikator lainnya adalah dalam bidang indfrastruktur. Iyan melihat bahwa Ridwan Kamil tidak bisa memperlihatkan keberhasilan dalam bidang infrastruktur. Menurut Iyan, masih banyak infrastruktur jalan di Jabar yang masih rusak belum tersentuh pembangunan.
"Ada nggak, misalanya, jalan yang berhasil dibuat Ridwan Kamil, yang ada banyak jalan yang rusak," katanya.
Di bidang pendidikan, Iyan melihat Ridwan Kamil belum bisa membangun satu sekolah baru di tingkat menengah atas.
"Ada nggak penambahan ruang kelas baru di tingkat SMA yang ada di bawah kewenangan provinsi, ini membuat masuk SMA saja susah karena memang kurang yang berimbas kepada masalah lain seperti PPDB dan lain sebagainya," katanya.
Di bidang pertanian, Ridwan Kamil pun masih belum mampu menunjukkan prestasi, khususnya di bidang irigasi. Begitu pun di bidang kesehatan, sejauh ini tidak terdengar adanya pembangunan rumah sakit atau puskesmas yang dibangun di bawah kewenangan provinsi.
Dengan berbagai indikator ini, Iyan dan Sekber Ganjar Pranowo Jabar, pesimis bawah dengan menggandeng Ridwan Kamil maka suara Ganjar Pranowo akan terdongkrak, khususnya di Jabar.
Alih-alih, ia merekomendasikan sejumlah nama lain yang dianggap lebih pantas mendampingi Ganjar Pranowo.
Nama-nama itu diantaranya adalah Moeldoko dan Andika Perkasa dari kalangan militer, Nasarudin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal) dan Said Aqil Siradj (Ketua PBNU) dari kalangan ulama, hingga Erick Thohor (Menteri BUMN, Ketua PSSI) dan Sandiaga Salahudin Uno (Menpar Ekraf dan Kader Parpol P3).