Viral! Pasutri Purwakarta Disekap di Kamboja Minta Ditebus Rp. 49 Juta, Keluarganya Curhat ke KDM
- Istimewa
VIVA Jabar – Lingga dan Nia adalah sepasang suami istri asal Kabupaten Purwakarta. Belakangan ini, pasangan suami istri itu membuat heboh jagat maya. Pasalnya, keduanya mengaku disekap di Kamboja dan minta tolong untuk dibebaskan.
Dalam pengakuannya, Lingga dan Nia sudah tiga hari tidak dikasih makan. Di akhir video terdapat permintaan agar Kang Dedi Mulyadi (KDM) membantu karena pasutri tersebut berasal dari Purwakarta.
Kemarin, kakak dari Lingga, Mayang bertemu dengan KDM di Lembur Pakuan Subang. Mayang menceritakan awalnya Lingga bekerja sebagai chef di Purwakarta dengan gaji Rp 800 ribu-1 juta. Kemudian Lingga menikah dengan Nia yang awalnya tidak disetujui oleh keluarga.
“Setelah nikah kita beri modal usaha tapi uangnya selalu habis. Akhirnya istrinya pergi ke luar negeri karena katanya pernah juga kerja di sana,” ucap Mayang.
Sekitar satu tahun lalu Lingga pun menyusul istrinya bekerja di luar negeri dengan bantuan modal uang yang diberikan Mayang. Selang beberapa bulan Lingga mengabari telah dipecat tapi paspor ditahan oleh perusahaannya dan harus ditebus Rp 3 juta.
Mayang pun memberikan uang untuk menebus paspor sang adik. Setelah itu ia meminta adiknya untuk pulang ke Indonesia. Tapi hal itu ditolak dan sang adik tetap ingin bekerja di luar negeri.
Tak lama Lingga mengabari telah bekerja di perusahaan lain. Namun baru lima hari bekerja Lingga sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Karena tak memiliki uang Lingga kembali meminta bantuan kakaknya.
“Saya kontakan sama bosnya di perusahaan kedua ini akhirnya disepakati kita bayar 50 persen untuk biaya rumah sakit,” ujarnya.
Menurut Mayang penyekapan yang terjadi bukan hanya kali ini saja. Sebelumnya Lingga pernah mengabari dan meminta sejumlah uang karena mengalami penyekapan dan diancam akan dijual ke China.
Pihak keluarga pun akhirnya menebus Lingga. Tapi lagi-lagi Lingga tak mau pulang ke Indonesia dan malah akan bekerja di Bangkok. Namun kali ini Lingga yang meminta bantuan uang tak digubris oleh Mayang.
Hingga akhirnya minggu kemarin Lingga menelepon Mayang menggunakan nomor bos di Perusahaan keduanya yang pernah meminta biaya rumah sakit. Lingga mengaku disekap dan akan dibunuh jika tidak segera ditebus. Kali ini diminta uang tebusan Rp 49 juta.
Beberapa hari setelahnya muncul video Lingga dan istrinya yang mengaku sedang disekap dan viral. Mayang yang khawatir sekaligus kesal kemudian menanyakan langsung pada adiknya perihal video tersebut.
“Kemarin setelah viral saya kontak katanya sudah ditebus oleh perusahaan lain di Kamboja tapi disuruh pulang tetap tidak mau katanya mau tetap kerja di sana,” kata Mayang.
Sementara itu KDM mengatakan, tak ada soal baginya untuk menebus pasutri tersebut hingga Rp 50 juta demi menjaga harga diri martabat bangsa Indonesia. Namun ia ingin kejelasan terlebih dahulu hingga mengetahui secara pasti duduk permasalahan yang terjadi.
Ia pun berterima kasih kepada pihak keluarga dan Disnakertrans Purwakarta yang telah memberikan penjelasan kasus tersebut.
“Buat Lingga cepat pulang jangan merepotkan kakak kamu terus. Jadi kalau kamu sudah kerja punya uang cepat pulang. Kalau kamu diborgol lagi, bikin cerita susah lagi, awas loh tidak akan kita anggap. Intinya kamu itu bandel,” ucap KDM.
Terakhir, Kang Dedi Mulyadi pun mendoakan agar seluruh TKI yang berada di luar negeri agar selalu dalam keadaan baik dan tidak mengalami peristiwa membahayakan keselamatan.
“Semoga seluruh diplomat Indonesia di berbagai negara tetap melindungi TKI, bagaimanapun itu martabat bangsa kita,” pungkas KDM.