Mengenal Sosok Zulrifan Noor, Penyelamat Ekonomi Masyarakat dengan Zakat

Zulrifan Noor
Sumber :
  • Astra Satu Indonesia

VIVA Jabar – Kondisi masyarakat yang kian senjang, keadaan sosial yang semakin tidak stabil, dan situasi kehidupan yang tidak menentu kerap berpangkal dari keadaan ekonomi yang lemah. Hal itu memberi peluang bagi rentenir untuk meraup keuntungan sepihak.

Presiden Prabowo Subianto Diminta Bentuk Direktorat Jenderal Pos dan Logistik Indonesia

Pinjaman dari rentenir memang menjanjikan, namun tak sepenuhnya memberikan jalan keluar atas permasalahan ekonomi masyarakat. Bahkan, kerap menimbulkan masalah baru. Suku bunga yang berlipat hingga 100% tentunya mencekik para penerima pinjaman.

Keadaan demikian, terjadi di Desa Tabalong, Kalimantan Selatan. Kondisi ekonomi masyarakatnya begitu memperihatinkan. Mereka menggantungkan nasibnya pada usaha karet dan sebagian UMKM. Namun, wabah Covid-19 telah membuat keadaan semakin sulit. Alhasil, rentenir mulai menggurita.

Pos Indonesia Sabet Penghargaan International Trade Post Awards 2024, Bukti Komitmen Dukung UMKM

Keadaan seperti itu, membuat seorang pemuda bernama Zulrifan Noor gelisah. Ia memeras otak untuk memberantas kemiskinan dan membebaskan masyarakat dari jeratan rentenir.

Rupanya, Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf ia nilai sebagai solusi atas permasalahan ekonomi yang kian hari kian menjadi penyebab tidak stabilnya kondisi sosial masyarakat.

Ridwan Nojeng, Hijaukan Desa dengan Pupuk Organik Hingga Jadi Tempat Wisata yang Menarik

Dalam Islam, Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf merupakan bagian dari kewajiban yang harus ditunaikan oleh seluruh muslim di dunia. Selain sebagai ibadah, Zakat menjadi solusi untuk membantu dan mensejahterakan masyarakat agar keadaan ekonomi dapat merata dan tidak didominasi oleh satu pihak.

Melalui Baitul Maal Wakaf Indonesia (BWI), Zulrifan Noor hadir memberi solusi untuk membantu masyarakat miskin di Desa Tabalong. Tak hanya itu, Zulrifan Noor dengan BWI juga menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari jeratan rentenir.

Yang membedakan BWI dari koperasi dan fundraising lainnya adalah konsepnya. Dengan konsep Zakat, Infaq dan Shadaqah dan wakaf produktif, BWI bergerak membangkitkan ekonomi umat.

Namun, donasi yang masuk tidak lantas kemudian dibagikan habis kepada sasaran. Selain disalurkan kepada kaum dhuafa seperti takjil pada saat Ramadhan, dan beras gratis kepada fakir miskin, donasi juga disalurkan kepada pegiat UMKM agar terhindar dari pinjaman berlipat kepada rentenir.

Diketahui, hampir 80% masyarakat Desa Tabalong terjerat rentenir. Program pelunasan hutang kepada rentenir pun diluncurkan dengan menggunakan dana zakat. Namun, dalam pelaksanaannya, BWI membuat perjanjian dengan para Mustahik agar tidak kembali berhutang pada rentenir.

Sejauh ini, sudah Rp.50,5 juta telah dikucurkan untuk membantu 300 orang fakir miskin. Di antara ratusan orang yang dibantu, tercatat sudah 15 orang terlepas dari hutang kepada rentenir. Mereka terus dibina oleh BWI agar punya penghasilan dengan usaha yang mandiri.

Dengan peran serta kontribusinya, mengantarkan Zulrifan Noor menjadi sosok yang inspiratif. Ia berhasil mengubah kondisi sosial ekonomi masyarakat sehingga berdaya dan mandiri.

Pria kelahiran Tabalong, Kalimantan Selatan pada 16 Juli 1990 itu berhasil menyabet penghargaan Astra Satu Indonesia Awards 2020 dengan kategori “Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19”.⁠