Pemprov Jabar Bangun Komitmen Wujudkan Wisata Bersih Dan Nyaman

Kadisparbud Jabar, Benny Bachtiar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan pengembangan desa wisata. Salah satu langkah yang dilakukan yaitu dengan menggelar Bimbingan Teknis “Pengelolaan Toilet, Kebersihan Lingkungan, Sanitasi, dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Pariwisata” yang diselenggarakan di Hotel Puri Khatulistiwa, Sumedang, 7-8 Maret 2023 lalu.

Nekat, Pedagang Bakso di Subang Daftar Bakal Calon Bupati

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar yang didampingi Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Ani Widiani. Dalam sambutannya, Kadisparbud meminta pengelola desa wisata di Jawa Barat, baik yang berstatus rintisan, berkembang, dan maju untuk memperhatikan kelengkapan serta kebersihan fasilitas umum.

“Dengan bimbingan teknis ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi desa-desa wisata di Jawa Barat. Karena dengan fasilitas memadai, tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman atau bimbingan teknis yang diberikan kepada pengelola wisata supaya mereka tahu persis tentang pentingnya kebersihan lingkungan terutama fasilitas umum,” ucap Kadisparbud.

Bawa Hasil Kebun ke Lembur Pakuan, Ratusan Warga Kota Bekasi Desak KDM Nyalon Gubernur Jabar

Lebih lanjut Kadisparbud menambahkan bahwa kenyamanan berwisata menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Sebab itu dapat menjadi sebuah daya tarik yang bisa memberikan keuntungan bagi pengelola wisata maupun masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

“Kelengkapan fasilitas dan kenyamanan bisa menjadi sebuah daya tarik. Apabila daya tarik itu menjadi magnet, tentu akan memberikan benefit kepada masyarakat dari sisi perekonomiannya melalui industri kreatif dan produk UMKM,” ujar Kadisparbud.

Kecelakaan Maut Bus di Ciater Subang, 11 Orang Meninggal Dunia

“Selain itu soal kebersihan, pengelola harus menyediakan tempat sampah dan jangan sampai kotor. Lalu sampah-sampah yang terkumpul tidak selalu harus dikirim ke tempat pembuangan akhir. Sebagian sampah ada yang bisa dimanfaatkan untuk didaur ulang menjadi pupuk, produk ekraf, dan lain-lain. Setiap desa wisata harus punya area pemilah sampah. Jadi terkait persampahan ini juga harus memahami tata kelolanya,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini Kadisparbud juga berpesan kepada pengelola desa wisata untuk lebih aktif melakukan promosi secara digital. Dengan begitu, potensi desa wisata diyakini akan tersosialisasikan secara lebih luas.

Halaman Selanjutnya
img_title