Pakar Digital Forensik Ragukan Rekaman Video Tangan Jessica: Mana Mukanya?
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Peristiwa maut dalam kasus 'Kopi Sianida' kembali mencuat. Belakangan, sejumlah pakar dan pihak berperkara dihadirkan dalam program 'Catatan Demokrasi' TvOne, 10 Oktober 2023, lalu.
Program tersebut, diantaranya menghadirkan pakar multimedia (Roy Suryo), pakar digital forensik (Abimanyu Wachjoewidajat), Mantan Anggota Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas (Edi Hasibuan) dan Penasehat Indonesia Police Watch atau IPW (Johnson Panjaitan).
Pada kesempatan tersebut, diputar video misterius yang menunjukkan tangan Jessica Wongso sedang meraih sesuatu dan tak pernah dibuka di persidangan pada 2016 silam.
Video ini ramai jadi sorotan setelah diperlihatkan ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin di YouTube Karni Ilyas Club, beberapa waktu lalu.
"Kalau mengenai video ini, keliatan ada seseorang memindahkan sesuatu di kamera, kemudian dianggap itu melakukan sesuatu padahal ketutupan tas. Ini spot angle, jadi kalau sudutnya di sana, bukan berarti terjadi seperti yang diasumsikan,” ujar pakar digital forensik (Abimanyu Wachjoewidajat).
Berdasarkan analisanya, laki-laki yang akrab disapa Abah itu mengatakan sulit untuk memastikan bahwa itu adalah Jessica, sebab tidak terlihat wajahnya.
“Katanya tangan si Jessica, mana mukanya nggak keliatan kok. Secara digital saya mau mengakui itu tangan Jessica dari mana? Wajahnya aja nggak keliatan,” jelasnya
Abah menanyakan pernyataan Edi yang meyakini betul bahwa itu benar Jessica. Menurutnya, jika Edi yakin dengan hal itu, seharusnya ia memiliki rekaman yang menampilkan wajah Jessica di waktu yang sama.
Kasus
- Screenshot berita VivaNews
"Kalau memang benar itu (Jessica) ada wajahnya di situ, seorang Edi akan menunjukkan ini wajahnya. Kalau posisi duduk bisa saja saya di-setting mirip seperti itu,” kata dia.
Menurut Abah, apabila Edi mau membuktikan pernyataannya benar, ia tidak bisa hanya berpatokan pada satu video. Edi harus memperoleh wajah Jessica dari bukti CCTV lain di kafe Olivier.
“Detik, menit, dan gerakannya harus sama, jangan kemudian satu kamera merekam dan itu dijadikan sebagai bukti, sementara yang lainnya nggak ada,” paparnya.
“Pada video itu, terlihat tangannya mengambil sesuatu (dari meja) tidak ada menuangkan. Itu sianida loh, yang megang harusnya tahu ini racun, dia harusnya akan berhati-hati memegangnya, nggak sembarangan,” pungkasnya