Jual Beras Bansos Demi Sekolah Anak, 2 Ibu di Subang Histeris saat Dibantu Dedi Mulyadi
- Istimewa
VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali melakukan ‘sidak’ ke dapur warga untuk melihat secara langsung kehidupan mereka. Kali ini ia menemukan fenomena warga yang menjual beras bantuan sosial (bansos) demi sekolah anaknya.
Kejadian bermula saat KDM sidak ke rumah Mak Wacem di Subang. Ia tinggal bersama ketiga anaknya. Untuk menambah pemasukan, Mak Wacem berjualan serabi setiap pagi.
Saat masuk ke dapur Mak Wacem didapati ada nampan berisi beras yang baru dibeli. Bukan dari warung atau pasar, tapi beras itu didapat dibeli dari tetangga Mak Wacem.
“Ini beli punya tetangga harganya Rp 8 ribu satu liter. Tadi dibeli lima liter. Katanya ini beras rasdog (bansos beras dan endog/telur),” ucap Mak Wacem.
Mak Wacem mengungkapkan, beras tersebut merupakan bagian bansos dari tetangganya. Meski tahu beras bansos tak boleh dijual-belikan, namun Mak Wacem mengaku kasihan pada tetangganya itu.
Ternyata bukan kali ini saja Mak Wacem membeli beras tetangganya. Sudah seminggu ini ada dua tetangga yang menjual beras padanya dengan alasan anak sekolah.
Kang Dedi pun meminta tetangga Mak Wacem datang ke dapur. Dan benar saja kedua tetangganya itu terpaksa menjual beras demi anaknya bisa terus sekolah.
“Besok anak mau PKL ke Jakarta butuh ongkos dijual 5 liter jadi Rp 40 ribu. Kemarin juga sudah habis jual gabah Rp 2 juta untuk bekal selama PKL di Jakarta,” ujar Yuyun salah satu tetangga Mak Wacem.
Tak jauh berbeda, Dede yang juga tetangga Mak Wacem terpaksa menjual beras bansos karena suaminya sedang sakit sehingga tidak punya uang untuk ongkos anak sekolah.
“Gak ada pilihan lagi dari pada anak gak sekolah. Mau pinjam uang juga bingung nanti mengembalikannya gimana. Untuk besok rencananya mau menjual karpet. Kemarin punya pohon pisang sudah berbuah malah dicuri,” kata Dede.
KDM pun meminta Yuyun dan Dede tak lagi menjual beras bantuan dari pemerintah. Sebab bisa jadi nantinya bantuan untuk keduanya dicabut karena tidak sesuai ketentuan.
“Ini kan pelanggaran harusnya tidak boleh dijual. Ini ibu nanti tidak boleh lagi menjual beras bantuan,” ujar Kang Dedi sambil memberikan uang kepada Yuyun dan Dede.
Sontak keduanya yang kaget langsung menangis histeris dan saling berpelukan. Mereka tak menyangka akan mendapatkan bantuan tersebut dari KDM.
Selain Yuyun dan Dede, KDM pun memberikan bantuan modal kepada Mak Wacem karena telah membantu tetangganya meski sama-sama hidup pas-pasan di desa.