Israel Dibombardir Ribuan Rudal Hizbullah, Jenderal Gallant Panik
- screenshoot berita VivaNews
VIVA Jabar – Sepanjang lebih dari sebulan Operasi Pedang Besi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) digelar di Jalur Gaza, Palestina, rezim zionis Israel dipusingkan dengan rentetan serangan yang datang dari wilayah utara, tepatnya di perbatasan Lebanon.
Agresi militer Israel yang telah menelan lebih dari 11.000 nyawa warga sipil Palestina, harus dibayar mahal dengan kerusakan hebat yang ditimbulkan akibat serangan milisi Hizbullah Lebanon, yang notabene adalah sekutu Hamas. Milisi di bawah komando Hassan Nasrallah, kerap melancarkan serangan artileri, roket dan rudal ke wilayah Israel dari utara.
Tak sedikit senjata Hizbullah menghancurkan kota-kota di utara Israel, meski ada juga yang berhasil dipatahkan.
Sejauh ini, pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum sekali pun merilis data korban yang jatuh di pihaknya sebagai akibat dari tindakan Hizbullah Lebanon.
Yang terbaru, Menteri Pertahanan Israel, Mayor Jenderal (Purn.) Yoav Gallant, menuding Iran sebagai dalang di balik serangam para proksinya di Timur Tengah. Tak hanya Hizbullah, Gallant meyakini Republik Islam Iran yang dikendalikan oleh Pemimpin Tertinggi Revolusi, Ayatollah Khamenei, telah mendesak para proksinya di Irak, Suriah dan Yaman untuk menyerang Israel. Meskipun khusus untuk proksi Iran di Irak, lebih banyak melancarkan serangan terhadap entitas militer Amerika Serikat (AS) dan tidak terlacak oleh Israel.
"Iran mendorong serangan milisi terhadap Israel menggunakan proksinya di Irak, Suriah, dan Yaman," ucap Gallant dilansir VIVA Militer dari The Jerusalem Post. Gallant menegaskan, saat ini pihaknya terus mengikuti skenario yang kemungkinan akan dimainkan oleh Iran dan proksinya. Mantan Komandan Komando Selatan Pasukan Pertahanan Israel itu memastikan, respons terhadap Iran hanya tinggal menunggu waktu. "Kami mengikuti tren ini, dan akan mengetahui waktu, tempat, dan intensitas yang tepat untuk bertindak," kata Gallant melanjutkan.
Menurut Gallant, sejak Operasi Pedang Besi militer Israel digelar milisi Hizbullah Lebanon tercatat sudah menembakkan lebih dari 1.000 artileri, roket dan rudal ke wilayahnya.