Cara Cerdas Naikkan Elektabilitas Prabowo, Begini Kata Peneliti LSI?

Potret Lomba Goyang Gemoy 2
Sumber :
  • Istimewa

VIVA JabarPeneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah menilai lomba joget gemoy yang diinisiasi oleh Dedi Mulyadi sebagai cara cerdas dalam berpolitik.

Pengamanan Pilkada Telah Ditingkatkan Diberbagai Daerah

Menurutnya cara tersebut bukan hanya meredam suhu panas politik nasional tapi juga dapat mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin moncer.

"Lomba joget seperti ini sangat potensial disukai segmen pemilih muda yang semakin meningkat jumlahnya. Ini cara cerdas dongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran," ujar Toto.

Presiden Prabowo Subianto Diminta Bentuk Direktorat Jenderal Pos dan Logistik Indonesia

Potret Lomba Goyang Gemoy 4

Photo :
  • Istimewa

Apalagi, lanjut dia, ada pesan moral yang sangat kuat tentang politik riang gembira dengan tidak mengumbar cacian, hinaan dan fitnah. Inilah juga yang membedakan Prabowo hari ini dengan Prabowo di  Pilpres 2019 lalu.

Makin Dihujat Makin Dapat Simpati, PAN Subang: Jangan Saling Menjatuhkan

Potret Lomba Goyang Gemoy 1

Photo :
  • Istimewa

“Seperti yang terpotret di survei LSI Denny JA, Prabowo hari ini memiliki dua keunggulan personal. Yaitu, sosok yang dipersepsi strong leader, tapi sekaligus figur yang mulai kuat aspek humanisnya," katanya.

Potret Lomba Goyang Gemoy 3

Photo :
  • Istimewa

"Dia terlihat bukan tipe politisi pendendam. Dia juga politisi yang tulus berjuang. Tidak pernah menyerang. Dan dia lebih memilih diam ketimbang melayani serangan, termasuk fitnah,” lanjut Toto.

Potret Lomba Goyang Gemoy 3

Photo :
  • Istimewa

Karena itulah, Toto berpendapat, Prabowo ini sebenarnya sedang mengamalkan jurus komunikasi profetik. Tidak menghujat, tidak mencaci, tidak menghina, apalagi memfitnah. Justru, Prabowo terlihat sangat ikhlas menerima cacian, hinaan dan fitnah, tanpa melakukan balasan yang sama.