Pimpinan Hamas Yahya Sinwar Sebut Serangan 7 Oktober 2023 Hanya Latihan
- viva.co.id
VIVA Jabar – Sejak pertempuran pada 7 Oktober 2023 lalu, untuk pertama kalinya pemimpin milisi Hamas, Yahya Sinwar tampil dan berbicara di depan publik pada Kamis, 30 November 2023 kemarin. Ia menyebut serangannya di tanggal 7 Oktober lalu hanya sebagai latihan.
“Para pemimpin pendudukan (Israel) harus tahu, 7 Oktober hanyalah latihan,” kata Sinwar, dikutip dari National Post, Jumat, 1 Desember 2023.
Sementara Juru Bicara Hamas, Ghazi Hamad mengatakan pihaknya akan mengulangi serangan seperti 7 Oktober itu berkali-kali sampai Israel musnah.
Ghazi juga mengklaim pihaknya sebagai korban, maka apa yang dilakukan Hamas merupakan hal yang wajar.
"Kami akan mengulangi serangan 7 Oktober berkali-kali sampai Israel dimusnahkan." kata Ghazi.
"Kami adalah korban - semua yang kami lakukan adalah hal yang wajar." imbuhnya.
Ketika Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang perjanjian gencatan senjata, Mesir dilaporkan memberikan tekanan besar pada Sinwar.
“Dua kali selama gencatan senjata, kedua pihak mengalami krisis ketika Yahya Sinwar mencoba melanggar perjanjian, pertama kali pada Sabtu malam lalu,” kata sumber Mesir yang memiliki akses ke kalangan resmi di Kairo.
“Perwira intelijen Mesir tiba di Penyeberangan Rafah (ke Gaza) dan menyampaikan kepada Sinwar pesan-pesan yang sangat sulit, dan ancaman yang dibumbui dengan kutukan yang pedas. Satu jam kemudian, para sandera Israel dibebaskan,” sumber itu menambahkan.
Sementara di sisi lain, Juru Bicara pertahanan Israel, Letkol Richard Hecht menyebut Sinwar sebagai dalang dari kekacauan yang terjadi. Richard juga mengatakan bahwa Sinwar adalah wajah kejahatan.
"Yahya Sinwar adalah wajah kejahatan. Dialah dalang di balik semua ini, sama seperti Osama bin Laden. Dia membangun kariernya dengan membunuh warga Palestina ketika dia memahami bahwa mereka adalah kolaborator. Itulah sebabnya dia dikenal sebagai tukang jagal Khan Yunis (di Gaza selatan),” ucap Hecht.