Jawab Komentar Netizen, KDM: Terima Kasih Kritiknya, Maaf Belum Ada Capres-Cawapres Asli Sunda

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

“Saya sampaikan mohon maaf karena telah menyinggung perasaan dan saya akan tetap konsisten bekerja secara politik menyampaikan pesan meskipun harus menuai kritik atau bullyan dan itu adalah bagian dari kehidupan berpolitik di era digital,” lanjut KDM.

Imbas Kecelakaan Ciater, KDM Minta Pemerintah Tegas Larang Study Tour dan Usut Pelanggaran PO Bus

Dalam kesempatan itu KDM pun menjawab kegelisahan netizen ketiadaan tokoh Sunda di Pilpres 2024. Menurutnya sejak lama orang Sunda memiliki mimpi namun tak pernah terwujud karena sering kali tidak kompak hingga pilihan yang tidak tepat.

“Dan orang Sunda itu tidak pernah saling mendukung karena style orang Sunda itu sorangan (sendiri) akhirnya sifatnya individual tidak kolektif. Ke depan, yang sabar, tokoh Sunda dari sekarang saling mengatur posisi tidak berebut pada satu tempat, dan tidak boleh ‘membunuh’ satu sama lain,” ujarnya.

Nekat, Pedagang Bakso di Subang Daftar Bakal Calon Bupati

Sebab, kata KDM, sering kali tantangan dan tembok yang menghadang politisi Sunda seperti dirinya adalah berasal dari internal orang Sunda sendiri. Untuk itu patut ke depan untuk bersama menata diri.

“Kita tidak mungkin lagi bicara 2024, kita terima realitas, kita pilih yang bisa memberikan implikasi bagi tokoh Sunda ke depan menjadi orang penting di tingkat nasional. Sehingga untuk di 2029 atau setelahnya semuanya bisa saling mempersiapkan diri sehingga nanti muncul tokoh populer yang memiliki elektabilitas yang berasal dari Sunda,” ucapnya.

Bawa Hasil Kebun ke Lembur Pakuan, Ratusan Warga Kota Bekasi Desak KDM Nyalon Gubernur Jabar

Kang Dedi Mulyadi menegaskan, akan terus melakukan kerja-kerja politik ala dirinya yang mengedepankan kemanusiaan dan kerakyatan demi kepentingan dan kebaikan bersama.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kritiknya, maaf belum ada Capres-cawapres yang asli, pituin Sunda. Politik saya adalah politik kemanusiaan, politik kerakyatan, kalau ada yang saya sampaikan ke publik ngegas itu adalah bagian dari sikap politik yang harus saya ambil. Terpenting ke depan harus banyak tokoh Sunda yang diperhitungkan di kancah nasional,” pungkas KDM.