Kritik Pemprov Lampung, Bhima Yudho Berhadapan dengan Hukum

Orang tua Bima Yudho didatangi petugas Kepolisian
Sumber :
  • Berbagai Sumber

Jabar – Seorang TikToker asal Lampung, Bhima Yudho baru-baru ini menjadi sorotan. Pasalnya, ia mengkritisi pemerintah Provinsi Lampung lantaran menurut Bima kondisi Lampung tidak maju-maju.

Timnas Indonesia dan Kritik Warga Belanda: Program Naturalisasi Dinilai Tak Masuk Akal

Akibat aksinya tersebut, orang tua Bima dikabarkan mendapat intimidasi. Bima pun harus berhadapan dengan hukum.

Melalui akun TikTok nya, @awbimaxreborn, Bima membuat konten berjudul "Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju". Sebuah konten bernada Kritik terhadap pemerintah Provinsi Lampung.

Tambah Amunisi Baru, Erick Thohir Harap Ole Romeny Debut di Laga Indonesia Vs Australia

Di dalam konten tersebut, Bima dengan berani menyoroti sejumlah sektor di Lampung. Seperti kondisi infrastruktur, Proyek Kota Baru, kondisi Pendidikan sampai tata kelola birokrasi dan pertanian juga tak luput dari sasaran kritik TikToker muda itu.

Bima menyebut infrastruktur di Lampung seperti jalan banyak yang rusak. Kemudian, ia menyebut bahwa Proyek Kota Baru sudah mangkrak sejak lama.

Bakal Bertandang ke Indonesia, Pelatih Bahrain: Siap!

Selanjutnya, Bima menyoroti kondisi Pendidikan di Lampung yang tidak merata. Disamping itu, Lampung begitu tergantung pada sektor pertanian namun tidak bisa mrngontrol harga kebutuhan masyarakat.

Lebih berani, Bima menyebut dirinya berasal dari Provinsi Dajjal sembari menunjukkan slide yang memperlihatkan Provinsi Lampung.

Akibat aksinya tersebut, Bima dipolisikan. Ia dilaporkan ke Polda Lampung oleh seorang warga bernama Ginda Ansori. Sebab, Bima dianggap telah melanggar UU ITE.

Sang palepor, Ginda mengatakan bahwa apa yang disampaikan Bima merupakan Hoax. Gina juga menyoroti istilah Dajjal dalam konten Bima tersebut.

"Jadi atas laporan itu karena saya rasa analisis yang bersangkutan itu jungkir balik dengan mengatakan Lampung itu tidak maju-maju. Terlebih dia menyebutkan kata Dajjal, saya rasa yang disampaikan dia itu hoaks," kata Ginda beberapa waktu lalu.

Kasus Bima juga mendapat sorotan dari pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea. Ia menyatakan dirinya siap untuk membantu Bima apabila permasalahan dengan pemerintah Lampung dibawa ke jalur hukum.

"DM saya kalau memang ada masalah. Jangan takut. Hidup hanya sekali, (harus punya) nyali. Lihat tuh musuh-musuh gue. Gue tenang, gue senyum, tapi gue lawan pelan-pelan," ujar Hotman.

Sementara itu, dalam keterangannya, Bima mengaku dirinya tidak sekedar dilaporkan, tetapi orang tua Bima yang kini masih tinggal di Lampung juga didatangi oleh petugas Kepolisian. Bima sendiri, saat ini berada di Australia.

"Polisi kan datang ke rumah, minta ijazah gu, yang laporin siapa, yang repot siapa," ujar Bima dalam sebuah unggahan di Instagramnya.

Bima juga menuturkan bahwa petugas yang datang ke rumahnya meminta data seperti ijazah atau datang lainnya. Anehnya, petugas tersebut juga meminta rekening yang digunakan di Australia.

Menurut Bima, petugas Kepolisian ingin memastikan apakah biaya sekolah Bima di Australia murni ditanggung pihak keluarga.

Lebih lanjut Bima menerangkan bahwa bapaknya yang seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai dipanggil oleh Bupati Lampung Timur.

Polda lampung kemudian menjelaskan alasan petugas mendatangi kediaman orang tua Bima. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan kedatangan petugas ke rumah orang tua Bima sekadar tugas untuk sambang (ronda).

Polisi hanya ingin memastikan kondisi orang tua Bima usai kritikan yang dilontarkan sang anak ramai di media sosial.

"Guna memastikan kondisinya pasca berita di medsos viralnya TikToker Bima, yang tentunya untuk mengantisipasi dari upaya intimidasi orang yang tidak senang," ucap Pandra.