Muhammadiyah Jabar Siapkan Ribuan Tempat Shalat Idul Fitri 21 April 2023

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1443 H di Lapangan Gasibu, Bandung
Sumber :
  • tvonenews.com

Jabar – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat memastikan sudah menyiapkan ribuan tempat untuk warga Muhammadiyah melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 H yang telah ditetapkan jatuh pada hari Jum'at, 21 April 2023.

Rem Blong Picu Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92

"Kami, warga Muhammadiyah, sudah siap untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri mulai dari pusat sampai ranting di ribuan tempat shalat Idul Fitri di Jawa Barat ini," kata Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Jamjam Erawan di Bandung, Rabu (19/4/2023).

Jamjam juga mengatakan, bahwa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat memusatkan pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Lapangan Lodaya Kota Bandung.

Penghentian Perkara Melalui Restorative Justice, Dua Tersangka Penadah Ranmor Menangis Bahagia

Disamping itu, Jamjam juga mengungkapkan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat mengikuti keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah perihal penetapan 1 Syawal 1444 H.

"Berpedoman pada metode hisab wujudul hilal, berdasarkan pada perhitungan yang cermat, teliti, dan bertanggung jawab, maka Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah pada hari Jumat, 21 April 2023," kata dia.

Harapan Keluarga Jonathans di Depok Agar Miliano Jonathans Bela Timnas Indonesia

Oleh karena itu, ia mengatakan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat menyiapkan tempat-tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri pada 21 April 2023 mulai dari tingkat wilayah hingga ranting.

"Sebagai etika dan fatsun pada pemerintah, kami juga koordinasi dengan aparat pemerintah setempat, karena kami merupakan bagian dari anak bangsa ini, bahkan para pendahulu kami merupakan pendiri negara ini," katanya.

"Kami punya hak untuk dilindungi dan difasilitasi sebagaimana amanat UUD 45 pasal 29 dan Pancasila sila pertama," ia menambahkan.

Lebib lanjut, Jamjam menuturkan tentang perbedaan Muhammadiyah dan pemerintah dalam menentapkan 1 Syawal karena disebabkan perbedaan metode yang ditetapkan.

Perbedaan tersebut bukan hanya sekali, sehingga masyarakat Indonesia sudah bisa saling menghargai dan menghormari perbedaan yang ada.