Bos Bio Farma Minta Maaf Usai Indofarma Alami Kerugian Miliaran Rupiah karena Terjerat Pinjol
- Istimewa
VIVAJabar – Salah satu anak perusahaan PT. Bio Farma yakni PT. Indofarma belakangan ini dikabarkan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah karena terjerat pinjaman online (Pinjol). Direktur Utama PT. Bio Farma, Shadiq Akasya pun meminta maaf kepada Komisi XI DPR RI.
Permohonan maaf itu disampaikan oleh Shadiq Akasya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI pada Selasa, 2 Juli 2024 kemarin.
Shadiq mengakui masalah itu membuat Indofarma mengalami kesulitan keuangan, hingga tidak sanggup bayar gaji karyawannya karena terjerat pinjol. Dia bahkan mengaku bahwa hal itu sampai membuat Holding BUMN Farmasi menjadi terkenal dengan adanya kasus pinjol tersebut.
"Kami dari Bio Farma sudah terkenal dengan pinjol begitu pak, mohon maaf," kata Shadiq, dikutip dari viva.co.id pada Rabu, 3 Juli 2204.
Kendati begitu, Shadiq tidak memberi penjelasan detail terkait pinjaman online tersebut. Namun sebelumnya, kondisi keuangan Indofarma sudah sempat dibahas di parlemen pada pekan lalu.
Kondisi keuangan Indofarma itu juga sempat dipermasalahkan oleh salah satu anggota DPR dari Komisi IX, Rieke Diah Pitaloka, yang mempertanyakan masalah di internal Indofarma yang mengakibatkan total kerugian sebesar Rp 459,6 miliar akibat adanya transaksi jual beli fiktif serta kasus pinjol tersebut.
Ketika itu, Direktur PT. Indofarma yakni Yeliandriani mengaku pihaknya melakukan Pinjol atas nama karyawan.
"Beberapa pertanyaan tentang Pinjol, perusahaan meminjam ke pinjol dengan meminjam nama karyawan," kata Yeliandriani.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh viva.co.id, disebutkan bahwa PT. Indofarma melakukan Pinjol tersebut sejak tahun 2022 lalu. Hanya saja Indofarma memastikan bahwa Pinjol tersebut sudah dilunasi seluruhnya.
Meski demikian, dikabarkan total kerugian utang pinjol ini mencapai Rp 1,26 miliar, yang dilakukan melalui jasa fintech namun bukan untuk kepentingan perusahaan.