Dedi Mulyadi Kopdar Sama Dede Yusuf Bahas Event Besar Pariwisata Jawa Barat
- Tim VIVA Jabar
Jabar, VIVA – Dua politisi Jawa Barat yakni Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Dede Yusuf bertemu alias kopdar. Keduanya membahas event besar pariwisata di Jawa Barat. Kedua tokoh ini pun larut dalam ide-ide besar untuk pengembangan pariwisata Jabar.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi menyinggung kiprah Dede Yusuf saat menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat. Disebutnya, Dede sempat mempelopori sandiwara musikal. Dede yang juga merupakan aktor tersebut membenarkan apa yang disampaikan KDM.
Menurut Dede Yusuf, aksi-aksi kekerasan yang semakin meningkat terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai dan budaya. Berdasarkan kajian budaya dan sejarah, Dede memandang perlu adanya peristiwa budaya yang dibangun oleh Jawa Barat. Menurutnya, budaya yang paling dekat dengan pemuda adalah musik. Disitulah Dede berinisiatif menggelar drama musikal Lutung Kasarung.
Kemudian, KDM mengungkapkan rencananya apabila ditakdirkan memimpin Jabar. KDM memandang perlu adanya tempat-tempat estetik yang menjadi pusat kebudayaan seperti pariwisata.
"Saya ingin nawarin bikin drama musikal di pinggir pantai Pelabuhan Ratu." ucap KDM pada Dede Yusuf.
"Keren dong, bagus itu," jawab Dede.
"Sambil kita siapin konsep bagaimana penataan Pelabuhan Ratu ke depan. Konsep pantainya itu kan, bayangan di tempat lain belum ada hotel Bung Karno udah bikin hotel disitu" kata KDM antusias.
Dede Yusuf pun menyambut baik rencana strategis KDM. Ia mengungkapkan bahwa Jabar memang punya kekuatan pariwisata.
"Jadi kalau kita bicara pariwisata, Jawa Barat ini kan punya kekuatan Pariwisata dari seni ke wisata." sahut Dede Yusuf.
Kedua tokoh publik itu pun sepakat untuk mengembangkan pariwisata Jawa Barat serta pengelolaan yang strategis untuk masa depan.
"Jadi ide kang Dedi menurut saya sangat baik. Tapi jangan bikin yang hanya satu bulan satu kali terus hilang. Jadi harus konsisten" kata Dede sambil menyinggung pertunjukan budaya di Tanah Lot, Bali yang terus dilaksanakan setiap hari.
