Dedi Mulyadi Minta Proyek Kebun Sayur Sebabkan Banjir Lumpur di Subang Dihentikan
- Istimewa
Saat ini lahan yang dikerjasamakan dengan PT Bintang Pratama Sentosa itu telah dilakukan clearing atau pembersihan seluas 4 hektare. Dari proses tersebut sudah menimbulkan berbagai dampak seperti banjir yang kini semakin meluas hingga ke Purwakarta.
KDM mengatakan, kawasan tersebut sejak dulu dikenal sebagai kawasan wisata alam. Namun jika alam sudah rusak maka tidak akan ada lagi pelancong yang mau datang.
“Sekarang tanah negara seperti dikavling-kavling tidak satu kesatuan. Kalau memang tidak ada uang untuk pengelolaan gampang, tinggal reboisasi saja tanami pohon, dijadikan hutan lagi saja,” ucapnya.
Sementara itu Dirjen PDASHL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dyah Murtiningsih menyebut lokasi tersebut sebagai hulu yang memiliki fungsi menjaga keseimbangan di hilir. Dalam hal ini pepohonan dan perkebunan teh bisa mengikat tanah agar tidak erosi.
“Kalau dilihat tanah di sini juga menurut kami tidak cocok untuk pertanian. Dari PT Bintang ini juga belum ada persetujuan lingkungan,” ujar Dyah.
Di tempat yang sama perwakilan PT Bintang Pratama Sentosa mengklaim berbeda dengan perusahaan lain. Mereka mengklaim sudah memiliki site plan terkait lingkungan.
“Kami punya site plat tidak seperti yang Kang Dedi bilang seperti di Garut. Kami dari perusahaan punya site plan,” kata perwakilan tersebut.