Irwan Bajang, Penularan Sebuah Virus Menulis
VIVA Jabar –Irwan bajang yang merupakan seorang pendiri wahana pendidikan tulis menulis independen pada tahun 2011 bersama dengan kawan-kawannya yang merupakan terusan fakultas komunikasi jurusan hubungan internasional universitas Pembangunan Nasional (UPN) veteran Yogyakarta
Buku adalah jendela dunia
Ungkap Irwan bajang yang sejak lama karena membaca buku dapat memperluas pandangan seseorang terhadap suatu hal, bukan hanya itu melewati buku sejumlah informasi baru akan dengan mudah didapatkan oleh seseorang akan tetapi sayangnya akses terhadap buku ini kerap kali menjadi halangan seseorang dalam membaca buku yang berkualitas.
Banyak sekali pihak yang mengatakan bahwa tingkat literasi di Indonesia ini sangat rendah, maka tidak dengan Irwan bajang ini menurutnya tingkat literasi di Indonesia tidak seburuk apa yang telah diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Irwan ini juga menganggap literasi baca anak Indonesia tidak rendah karena dalam literasi tidak bisa hanya diartikan sebagai membaca buku saja, akan tetapi juga bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain yang salah satunya di media sosial, dan menurutnya banyak media sosial yang telah membagikan informasi terkini tentang keterbacaan tinggi.
“Kita tidak bisa hanya mengartikan sekadar baca buku saja. Pasalnya, masyarakat Indonesia susah untuk mengakses buku yang bagus dan murah,” kata Irwan Bajang
Irwan bajang ini juga melihat banyak pemuda-pemudi yang mempunyai kecintaan kepada penulis akan tetapi belum berani untuk menunjukkannya, dengan begitu Irwan memutuskan untuk mendirikan Indie Book Corner, bukan hanya sekedar merintis sebuah penerbitan saja akan tetapi Irwan ini merintis sekolah menulis yang selanjutnya akan diberi nama dengan Independent School.