Penerang Masa Depan Untuk Bagi Tunanetra, Tutus Setiawan
VIVA Jabar –Tunanetra yang dijadikan sebuah gambaran bagi seseorang yang sedang mengalami kebutaan sehingga pada dirinya kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Tunanetra ini merupakan bagian dari fabel atau penyandang disabilitas, telah terjadi tiga masalah terbesar yang dihadapi oleh orang-orang difabel saat ini yaitu pendataan yang kurang menata sigma dan diskriminasi masyarakat umum, dan juga kekurangan akses pendidikan.
Kenyataan yang seperti itu bahkan telah memotivasi seseorang dalam menyediakan sebuah wadah bagi kawan fabel yaitu Tutus Setiawan.
Tutus Setiawan ini merupakan seorang yang telah dilahirkan di Surabaya pada tanggal 6 september 1980, yang pada usia 8 tahunnya ia telah kehilangan penglihatannya karena terbentur pada tembok sekolah, meski ia sedang menjalani masa-masa sulit dan juga berhenti sekolah tutus Ini akhirnya bangkit dengan tekad bagi mereka yang senasib dengannya.
Dengan begitu ia telah berhasil menyelesaikan S2 pendidikannya di universitas negeri Surabaya, putus merasakan bahwa dirinya melewati segala hambatan dalam kesehariannya dan diskriminasi yang disebabkan oleh kondisi fisiknya.
Dari tantangan-tantangan ini telah menumbuhkan sudut pandang hidup yang optimis dan sikap yang pantang menyerah, dia bukan hanya membangkitkan hidupnya sendiri akan tetapi ia juga membangkitkan dan meyakinkan teman-teman tunanetra nya bahwa mereka sendiri akan mempunyai sebuah potensi yang hak yang sama untuk berkontribusi dalam masyarakat untuk menjalani kehidupan seperti orang lain.
Tutus ini telah mendirikan sebuah Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) di Surabaya Jawa Timur Dalam mewadahi kawan tunanetra nya yang ingin belajar dan mengasah kemampuan agar bisa eksis dalam masyarakat, dengan adanya LPT ini tutus dan timnya telah menggelar pelatihan yang relevan pada era modern saat ini seperti pelatihan Master of ceremony pengenalan iptek dan juga pemberdayaan literasi dan kewirausahaan.