Kang Dedi Evakuasi ODGJ yang Dirantai Karena Sering Ngamuk ke RSJ

Kang Dedi Mulyadi evakuasi ODGJ yang sering ngamuk
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengevakuasi seorang perempuan yang dirantai oleh pihak keluarga karena mengalami gangguan jiwa dan kerap mengamuk.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Pastikan Tak Akan Jatuhkan Calon Lain di Debat Perdana Pilkada 2024

Evakuasi itu bermula saat KDM membagikan 1.000 paket ikan segar kepada warga di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang dalam rangka peningkatan gizi dan mengkampanyekan gerakan untuk gemar memakan ikan.

Saat pembagian ikan ke rumah-rumah warga, KDM mendapatkan informasi ada seorang perempuan bernama Wati yang selama ini dirantai di dalam rumahnya oleh pihak keluarga karena kerap mengamuk.

Hasil Survei Pilkada 2024 LSI Denny JA Ungkap Data Fenomenal Cagub Jabar Dedi Mulyadi

Setelah ditelusuri ternyata warga tersebut tak jauh dari rumah dokter Wayan yang sebelumnya sempat viral di media sosial. Seperti diketahui rumah dokter Wayan pun berada di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Setibanya di rumah tersebut KDM mendapati seorang perempuan berada di dalam satu kamar dengan kondisi kaki dirantai dan tangan dirantai ke arah belakang.

Kadin Jabar Undang 4 Paslon Gubernur Pilkada 2024 Bahas Target Ekonomi 8 Persen Prabowo

Perempuan tersebut hanya bisa berbaring di lantai beralaskan tikar seadanya. Dalam kondisi dirantai, perempuan tersebut terus meracau dengan berbahasa Indonesia dan Sunda.

“Ini sudah lama? Saya izin ya untuk bawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua (Lembang, Kabupaten Bandung Barat),” ucap KDM saat bertemu ibu dari Wati.

Mulanya ibu tersebut sempat bimbang karena ia khawatir tidak tak bisa bertemu dengan anaknya kembali. Sebab ia tak memiliki uang untuk menjenguknya ke sana kelak.

Namun setelah diberi penjelasan dan pengertian akhirnya ibu tersebut merelakan anaknya untuk dievakuasi ke tempat yang lebih layak.

“Tenang nanti semua saya urusi, termasuk ibu juga sekalian,” kata Kang Dedi.

Dari obrolan bersama pihak keluarga disebutkan jika Wati baru sekitar 1,5 bulan mengalami gangguan jiwa. Karena kerap mengamuk pihak keluarga yang tak memiliki biaya untuk berobat memilih untuk merantai kaki dan tangannya.

Wati sendiri sudah pernah menikah dan memiliki dua orang anak. Sementara suaminya sudah meninggal dunia. Saat ini satu anak ikut di rumah bersama Wati dan lainnya ikut bersama orang tua suami.

“Ini baru 1,5 bulan, sebelum mau puasa. Gak tahu kenapa ini juga, tiba-tiba begini suka mengamuk,” ucap sang ibu.

Pada saat obrolan berlangsung, Wati tampak terus meracau dan berusaha berontak melepaskan ikatan rantai di tangan dan kakinya. Namun dengan sabar KDM menenangkan Wati dengan mengusap kepalanya dan menyeka liur yang keluar dari mulutnya.

“Jangan ngambek, ya. Kamu orang baik. Bismillahirrahmanirrahim, Allahu Akbar,” ucap KDM sambil mengusapkan tanganya ke kepala Wati.

Perlahan tapi pasti Wati pun tampak tenang namun tetap meracau. Hingga akhirnya KDM meminta rantai yang ada di kaki dan tangan Wati untuk dibuka.

Akhirnya salah seorang keluarga Wati dibantu oleh anak KDM, Maula Akbar Mulyadi Putra membuka gembok dan rantai yang sudah mulai berkarat. Setelah sedikit dipaksa akhirnya ikatan tersebut terlepas.

Setelah terlepas Wati pun dimandikan oleh pihak keluarga. Usai mandi ia pun langsung dievakuasi menuju ambulans dengan dibopong oleh Kang Dedi Mulyadi.

“Rakyat miskin seperti tak ada pilihan. Memasung pun terpaksa dilakukan. Kini Neng Wati kita bawa ke RSJ Cisarua, dan nanti seluruh biaya saya tanggung termasuk biaya hidup keluarga untuk menjenguk ke sana,” pungkas KDM.