Siswa SMK Tewas Diduga Dianiaya saat Ikuti Ekstrakulikuler Bela Diri, Keluarga Lapor Polisi
- Screenshot berita VivaNews
Waktu itu kata sang paman, dirinya ditelpon sama wakil kepala sekolah. Mereka menerangkan almarhum sakit perut kemudian diobati sudah sembuh. Kemudian, kambuh lagi akhirnya dibawa kerumah sakit.
"Informasi jam 10.00 WIB sudah koma, jam 11.00 WIB meninggal. Jam 11.45 WIB saya dikabari," ucapnya.
Kemudian, keluarga di Lampung menunggu ibu nya dari pulau Jawa. Setelah tiba langsung berangkat kerumah sakit. Setelah tiba dirumah sakit ibunya tidak terima. Karena, anaknya meninggalnya tidak waras. Dilihat giginya copot.
"Saya tanya ke dokter, dokter mengatakan sudah menangani sesuai prosedur. Pasien dibawa kerumah sakit sudah ditangani," jelasnya.
Kemudian, sang paman kembali bertanya ke dokter apa alasannya tadi informasinya sakit perut kok giginya bisa copot. Namun, dokter tidak bisa menjawab. Sang dokter kembali bertanya ke kepala asrama. Kepala asrama pun tidak bisa menjelaskan.
Kemudian, sama kepala asrama dilimpahkan ke guru pencak silat. Namun, sang guru pencak silat membantah bahwa pada malam Minggu tidak ada kontak fisik. Sang paman pun kembali bertanya, kenapa kalau tidak ada kontak fisik kok muka almarhum alami lebam, dan giginya copot. Sang guru pencak silat bungkam tidak bisa menjawab.
"Sesampai dirumah dicek, kondisinya lebam, kepala belakang pecah, kemaluan keluar darah, lebam-lebam. Dan setelah orang tuanya melihat itu langsung lapor ke Polres Lampung Tengah," tutupnya.