Viral, Sejumlah Masa Menghadang Aparat TNI dan Kepolisian

Sejumlah warga hadang TNI, Polri dan PLN
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

Perluasan tersebut terjadi menyusul penetapan Flores sebagai Pulau Panas Bumi pada tahun 2017 oleh pemerintah, hingga kemudian memicu eksploitasi di beberapa tempat, termasuk di Wae Sano, Manggarai Barat; Mataloko, Kabupaten Ngada; hingga di Sokoria, Kabupaten Ende.

Program Naturalisasi Timnas Indonesia Dikecam Warga Belanda, Sebut Tak Masuk Akal

Proyek perluasan geothermal di Poco Leok sendiri mencakup 14 kampung adat di tiga desa, yakni Desa Lungar, Desa Mocok, dan Desa Golo Muntas. Proyek ini dikerjakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dengan pendana Bank Jerman Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW).

Tuntutan Warga

Warga Belanda Geram dengan Naturalisasi Timnas Indonesia, Minta FIFA Turun Tangan

Melansir viva.co.id, sejak awal masyarakat Poco Leok menentang keras upaya paksa pemerintah dan perusahaan untuk memperluas wilayah pengeboran geothermal Ulumbu ke wilayah Poco Leok ditentang warga. 

Adapun aksi pengadangan yang berlangsung pada Jumat 9 Juni 2023 merupakan aksi yang ke delapan, setelah sebelumnya, pada 27 Februari lalu, warga menghadang Bupati Manggarai, Herry Nabit yang telah menerbitkan izin lokasi proyek geothermal.

Jasa Tirta II Salurkan Air Bersih untuk Warga Purwakarta

Kelompok yang tidak setuju kehadiran geothermal keukeh menolak. Dalam beberapa kali aksi pengadangan warga lantang menyebut tidak gentar dengan bedil aparat.  

Kepada pemerintah dan perusahaan, terbaru dalam rangkaian Hari Anti-Tambang (HATAM) pada 29 Mei 2023 lalu, warga Poco Leok juga Wae Sano di Manggarai Barat, mendesak pemerintah untuk mencabut penetapan Flores sebagai Pulau Panas Bumi. 

Halaman Selanjutnya
img_title