Membuka Tabir Kedekatan Panji Gumilang dengan Mantan Pejabat Negara

Mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali dan Panji Gumilang
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Indramayu Jawa Barat, Panji Gumilang belakangan mencuri perhatian publik, khususnya bagi mayoritas umat muslim di Indonesia. Pasalnya, mantan pentolan Negara Islam Indonesia (NII) ini, sarat pro dan kontra.

Harapan Erick Thohir Bagi Penyerang Baru Timnas Indonesia

Sosok Panji Gumilang dikenal luas sebagai penggerak umat, baik di bidang pendidikan, keumatan dan sosial. Ponpes Al-Zaytun adalah salah satu produk dari pergerakan Panji Gumilang.

Ponpes Al-Zaytun sangat fenomenal. Banyak pejabat negara dan pemerintahan, pernah berkunjung bahkan terlibat dalam pendirian. Sebut saja, Mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie yang pernah hadir dalam acara peresmian pendirian ponpes Al-Zaytun sekitar tahun 1999.

PSSI Buka-bukaan Soal Naturalisasi di DPR RI, Ini Alasan Utamanya!

Namun, dibalik kegemilangan dan tumbuh pesatnya Ponpes Al-Zaytun, tak sedikit pula orang yang menjustice sebagai lembaga pendidikan penebar kesesatan. 

Banyak pihak yang menyayangkan kelahiran Ponpes tersebut. Mereka menilai Ponpes Al-Zaytun telah mengajarkan tata cara ibadah dan keyakinan yang bertolak belakang dengan kelaziman umat pada umumnya.

Tidak akan Jalani Sumpah WNI di Indonesia, Kevin Diks Batal Dinaturalisasi?

Mulai dari dugaan barisan shaf shalat wanita yang berada di depan, tata cara adzan yang nyeleneh, membolehkan zina bagi yang memiliki sejumlah uang, keyakinan Mekkah bukan tanah suci, mengajarkan Al-Kitab dalam Khutbah dan ajaran serta prilaku lain yang dinilai masyarakat muslim Indonesia telah keluar dari norma agama.

Terlepas dari pro dan kontra diatas, tampaknya di balik kemegahan Ponpes Al-Zaytun terdapat sosok bertangan dingin. Ia adalah pemimpin di ponpes tersebut, Panji Gumilang.

Melansir dari beberapa berita yang pernah tayang di viva.co.id, Sosok Panji Gumilang ini bukanlah orang biasa. Panji Gumilang cukup erat hubungannya dengan beberapa elit politik di Indonesia. Salah satunya, pernah dekat dengan Mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali, Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, di awal-awal pendirian, Ponpes Al-Zaytun mendapat tekanan dari banyak pihak. Terutama peristiwa tahun 2011, 12 tahun setelah diresmikan BJ. Habibie, dimana Mendiknas yang saat itu dinakhodai M. Nuh mengatakan, Ponpes Al-Zaytun punya masalah. Terutama dalam hal perizinan.

Permasalahan Ponpes Al-Zaytun ini mencuat dalam rapat DPR RI. Saat itu, M. Nuh rapat kerja bersama Komisi X. M. Nuh didesak untuk berkoordinasi dengan Menag dan kementerian serta lembaga negara terkait agar penyelenggaraan pendidikan di Ponpes Al-Zaytun bisa disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan. Terlebih, dari sisi kurikulum tidak mengikuti pedoman Kemendiknas, saat itu.

Namun, kritik dan temuan yang dibeberkan M. Nuh dibantah oleh Menteri Agama (Menag) yang ketika itu dijabat oleh Suryadhama Ali. Ia mengatakan, pihaknya tidak menemukan penyimpangan pendidikan di Ma'had Al-Zaytun (MAZ). 

Menurutnya, Al Zaytun adalah salah satu model lembaga pendiddikan agama alternatif yang menerapkan school based management - mandiri dalam mengelola sumber dana dan menggalang partisipasi masyarakat. 

Dari sejak itu, yakni sekitar tahun 2011, perjalanan Ponpes Al-Zaytun terbilang mulus. Desakan berbagai pihak terhadap Ponpes ini, mendapat pembelaan dari Menag Suryadharma Ali saat itu. Ini memberi isyarat, agaknya Pimpinan Ponpes Al-Zaytun memang disinyalir punya kedekatan dengan elit politik di Indonesia.

Tak cukup di situ, pada tahun 2014, tepatnya pada musim tahun politik, Ketum PPP Suryadharma Ali juga pernah berencana menjadikan salah seorang anak Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang, untuk menjadi caleg PPP pada Pemilu 2014

"Insya Allah, anaknya tinggal konfirmasi. Jadi waktu itu saya minta secara khusus, beliau nyatakan iya dan saya masukan dalam daftar caleg PPP. Saya akan konfirmasi apakah masih berlaku persetujuan dia," ujar Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, di Gedung DPR, Rabu 30 Januari 2013 dilansir dari viva.co.id

Rencana itu, dibenarkan Anggota Tim Penjaring Caleg PPP, Dimyati Natakusuma. Ia mengatakan, dengan menggandeng pemimpin pondok itu potensial mendulang suara. 

"Pak Panji siswanya banyak, kemungkinan itu yang dilihat," kata Dimyati.

Menurutnya, PPP membuka pintu selebar-lebarnya untuk siapa saja yang ingin mencalonkan diri sebagai calon legislatif, termasuk anak pentolan Negara Islam Indonesia, Panji Gumilang.

"Kalau Pak Ketum (Suryadharma Ali) mengapresiasi anak Panji Gumilang, ini positif," kata anggota Fraksi PPP itu.

Dia menegaskan, partainya tak khawatir menggandeng Panji Gumilang dan pengikutnya meski disebut-sebut sebagai pentolan Negara Islam Indonesia (NII). Bagi PPP, masalah NII persoalan masa lalu dan tidak terbukti merusak bangsa.

"Kecuali yang bersangkutan sudah terbukti merusak negara. Seperti Teroris, Saya rasa Pak Panji sudah modern. Apalagi yang bersangkutan sukses dalam menjalankan pendidikan," kata anggota DPR dari daerah pemilihan Banten itu.

Namun demikian, Dimyati enggan mengatakan siapa nama anak Panji Gumilang yang akan bergabung ke partainya itu.