Heboh Penampakan Ular Raksasa Merayap di Pemukiman Warga

Ular raksasa lebih besar dari manusia merayap di pemukiman warga.
Sumber :
  • Tangkap layar

VIVA Jabar – Belum lama ini sebuah video menampakkan seekor ular anakonda raksasa yang merayap di sekitar pemukiman warga ramai di media sosial TikTok.

Punya Asisten AI Pribadi di TikTok, Yuk Kenalan dengan Symphony Assistant

Melihat ukurannya yang sangat besar melebih manusia ini membuat orang yang melihatnya merinding. Video yang menampakkan anakonda raksasa itu diunggah oleh akun TikTok @.gabrito4. Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Bonito, Brasil.

Di dalam video tersebut, terlihat ular dengan panjang sekitar 7 meter merayap ke undakan di sekitar perumahan warga. Pada video berikutnya ular tersebut terlihat menuju aliran sungai.

Punya Asisten AI Kreatif di TikTok, Kenalan dengan Symphony Assistant di Sini

"Lingkungan ini dikelilingi sumber air dan memiliki beberapa danau. Banyak hewan liar seperti ular, tapir trenggiling...," demikian caption postingan tersebut.

Konten yang diunggah pada Maret lalu ini sudah ditonton lebih dari 24 juta kali dan mendapatkan sejuta lebih like. Beragam reaksi yang dituliskan nitizen pada kolom komentar. Ada yang terkagum, banyak pula yang merasa takut karena teringat film Anaconda.

Kuatkan Skuad Garuda! 2 Pemain Berbakat Asal Brasil dan Belanda Resmi Dinaturalisasi, Siap Bersaing

Ular tersebut Diketahui Berjenis Anakonda Hijau

Melansir ddari AZ Animal, Senin 19 Juni 2023, anakonda hijau memiliki nama ilmiah Eunectes murinus. Ular raksasa ini berasal dari Amerika Selatan. Habitat dari anakonda hijau yakni hutan hujan tropis, rawa, dan sungai di negara-negara seperti Brasil, Kolombia, Venezuela, dan Peru.

Anakonda hijau merupakan spesies ular terbesar dan terberat di dunia. Bahkan reptil ini dapat mencapai panjang lebih dari enam meter dan berat lebih dari 90 kilogram.

Ular raksasa ini merupakan predator tersembunyi yang menguasai seni kamuflase. Kulit mereka yang coklat kehijauan, dihiasi dengan bintik-bintik hitam berbentuk oval, membantu mereka berbaur dengan mulus ke lingkungannya yang subur.

Tidak hanya itu, mata dan lubang hidung mereka diposisikan di atas kepala, sehingga memungkinkan mereka untuk tetap terendam di air sementara mereka dengan sabar menunggu mangsanya.

Meskipun ukurannya mengintimidasi, anaconda hijau tidak berbisa. Kendati demikian mereka menggunakan kekuatan dan menjepit yang luar biasa untuk menaklukkan mangsanya.

Begitu mereka menangkap makanan, mereka membelitkan dirinya ke sekujur tubuh mangsa, memberikan tekanan sampai tidak bisa lagi bernapas.

Kemudian, mereka menelan makanannya utuh, berkat rahangnya yang fleksibel yang dapat meregang untuk menampung mangsa besar.

Anakonda hijau bersifat ovovivipar, artinya mereka melahirkan anak. Ular betina dapat menghasilkan hingga 82 keturunan sekaligus, dengan ular muda yang muncul sepenuhnya mampu menjaga diri mereka sendiri.

Di alam liar, anaconda hijau dapat hidup selama 10 hingga 15 tahun, sedangkan di penangkaran, mereka diketahui dapat bertahan hidup selama lebih dari 30 tahun.