Pihak SMAN 1 Cimahi Datangi KDM Klarifikasi Soal Penahan Ijazah Gegara Infak Masjid Belum Lunas
- Istimewa
Sementara itu KDM memahami kondisi tersebut. Menurutnya kebutuhan sekolah seperti pembangunan fasilitas standar tidak terpenuhi oleh Pemprov Jabar sehingga pihak sekolah harus berpikir untuk memenuhi hal tersebut.
“Biasanya memang orangtua itu dikumpulkan kemudian dihadiri oleh komite sekolah jadilah itu (kesepakatan) iuran atau sumbangan. Bagi saya, orang tua walaupun negara sudah memberikan bantuan tidak masalah dong kalau orang tua ingin membantu melengkapi fasilitas sekolah,” ucap KDM.
Kang Dedi pun mengkritisi banyaknya anggaran yang tidak cukup karena perencanaan yang tidak tepat.
“Andai kata Pemprov membuat rencana pembangunan, dibuat skala prioritas diutamakan pendidikan maka fasilitas sekolah harus cukup, daripada uangnya digunakan untuk kepentingan lain yang tidak ada manfaat bagi masyarakat,” kata pria yang identik dengan iket putih itu.
Akibat kurangnya bantuan pihak sekolah harus memutar otak agar standar operasional terpenuhi. KDM meyakini tak ada niatan sedikitpun dari pihak guru dan sekolah untuk mencari keuntungan dari hal tersebut, termasuk biaya pembangunan masjid.
“Ini otokritik dari saya. Perjalanan dinas pejabat bisa sampai luar negeri, kenapa anggaran sekolah gak cukup? Berakibat sekolah membuat istilah baru yaitu infak pendidikan. Saya tidak menyalahkan sekolah, saya menyalahkan kenapa biaya operasional dari negara tidak cukup,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.