Tambang Ilegal di Jalur Wisata Ciwidey Dinilai Membahayakan, Kang Dedi Bertindak
- Istimewa
VIVA Jabar – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta aktivitas penambangan di jalur wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung, dihentikan. Selain tak berizin, tambang juga sangat membahayakan masyarakat.
Mulanya Kang Dedi yang sedang dalam perjalanan menuju Ciwidey melihat sejumlah bukit di sepanjang jalur wisata sudah dipapas hingga curam. Hal tersebut sangat membahayakan terlebih sangat berdekatan dengan jalur wisata yang ramai dilalui pengendara.
Di lokasi Kang Dedi menemukan satu tempat penambangan yang bersebelahan dengan SDN Rasamulya. Saat dilihat dari sisi lain, ternyata posisi SD tersebut ‘menggantung’ di atas karena tanah di bawahnya sudah habis ditambang.
"Bayangin anak-anak sini belajar setiap hari mendengar suara alat bekerja. Kemudian ini posisi sekolah posisinya sudah berada di atas, di bawahnya ditambang, di sampingnya bukit curam," ujar Kang Dedi Mulyadi.
Kang Dedi melanjutkan perjalanan dan kembali menemukan aktivitas tambang serupa. Tambang tersebut membuat bukit yang berada di pinggir jalan menjadi curam dan rawan longsor menimpa pengendara di jalur wisata tersebut.
Di tempat ini Kang Dedi bertemu pemilik tambang bernama Sopyan. Dari harga jual yang terpampang hasil tambang berupa tanah dan batu dijual mulai Rp 100 ribu hingga Rp 850 ribu per truk.
"Ini gak rawan longsor? Izinnya ada?," tanya Kang Dedi.