Fakta tentang Mahasiswa UI yang Dibunuh oleh Seniornya
- screenshot berita viva news
Mukhtar Faton, kerabat MNZ lainnya mengatakan, dia diminta oleh orang tua korban untuk mendatangi kosan MNZ. Pasalnya MNZ sudah dua hari tidak bisa dihubungi. Dia pun mendatangi kosan keponakannya. Di sana dia meminta penjaga rumah kos untuk membantu membuka pintu kamar.
“Jadi setelah dibuka memang di situ kamar sudah kondisi berantakan, banyak kamper-kamper yang berserakan sana sini,” katanya.
Dia mengaku kaget ketika melihat kolong tempat tidur ada plastik hitam mencurigakan. Plastik tersebut diikat berbentuk pocong. Sedangkan benda berharga milik korban sudah raib dari kamar kos.
“Barang-barang sudah tidak ada, seperti laptop HP nggak ada semua. Nah terus setelah dicek pada saat dilihat di bawah tempat tidur itu ada bungkusan hitam. Penjaga pos memegang bungkusan hitam ini ternyata kok dirasakan ada tubuh bagian kaki,” bebernya.
Karena kaget, dia pun langsung melapor ke pengurus lingkungan dan diteruskan ke polisi. Petugas pun langsung datang ke lokasi dan mengevakuasi korban.
“Jadi disampaikan kok ada kaki dan diputuskan untuk tidak dilanjutkan, maka ditutup kos-kosan itu dikunci kembali dan segera melaporkan ke kelurahan ke babinkamtib dan langsung diteruskan ke pihak polsek. Akhirnya petugas datang langsung diidentifikasi. Setelah itu kami tidak bisa melihat lagi karena semua sudah diserahkan ke pihak yang berwajib,” ungkapnya.
Penjaga kos juga sempat menaruh curiga karena kamar MNZ terlihat sepi pada Rabu (2/8/2023) malam. Kecurigaan penjaga kos terbukti ketika dirinya meminta untuk membuka kamar dan terlihat berantakan. Berkali-kali dihubungi, MNZ tidak merespons.