Kesaksian Pembunuhan Mahasiswa UI: Pelaku Sering Pinjam Uang dan Nunggak Kontrakan

Kamar Mahasiswa Ui Korban pembunuhan
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Mengegerkan, Teman-teman satu kontrakan Altafasalya Ardnika Basya alias Altaf (23) mengungkapkan fakta lain. Altaf, pembunuh juniornya di jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI) diketahui sering meminjam uang ke teman-temannya.

5 Website AI Bisa Bantu Mahasiswa Selesaikan Tugas Skripsi

Adha Amin Akbar, teman satu kontrakan mengatakan, pernah meminjamkan uang sebesar Rp200.00. Uang itu sudah dikembalikan oleh Altaf.

“Pernah pinjam katanya untuk makan. Pinjam Rp 200ribu dan sudah dibayar,” kata Akbar, Senin (7/8/2023).

Ketum Presidium Relawan, Sebut Jimat Aku Konsen Terhadap Pengembangan Ekonomi Daerah

 

Pembunuh Mahasiswa UI

Photo :
  • screenshot berita viva news
5 Website AI Bisa Bantu Selesaikan Tugas Skripsi: Mahasiswa Wajib Tahu

 

Dia mengaku tidak tahu dipakai untuk apa uang tersebut. Altaf hanya bilang ingin pinjam uang untuk makan.

“Bilangnya untuk makan, nggak tahu yang lainnya,” ungkapnya.

Sama halnya dengan penuturan Alfarez, tetangga kontrakan Altaf. Salah satu temannya pernah hampir dipinjami uang oleh Altaf.

“Tapi pernah dulu temanku yang satu kontrakan itu dipinjemin duit. Dia minta minjem duit ke temanku terus nggak dikasih kan karena baru kenal,” katanya.

Dia mengaku sering melihat Altaf tapi tidak pernah ngobrol intensif. Biasanya dia hanya sekedar menyapa saja kalau berpapasan.

“Ngga intens ngobrol sih jarang. Cuma sering saling nyapa aja. Sekedar say hai aja. Kecurigaan nggak sih karena nggak terlalu intens aja,” akunya.

Sementara itu, Sunarsih penjaga kontrakan Wisma Ladika tempat Altaf tinggal mengaku, pelaku pernah menunggak uang kontrakan. Selama setahun tinggal di kontrakan, Altaf pernah dua kali nunggak.

 

Sunarsih, Penjaga Kontrakan Mahasiswa UI Depok

Photo :
  • Viva.co.id

 

“Iya pernah nunggak dua kali. Tapi kemarin sudah dibayarkan pas hari Kamis sebelum ditangkap polisi,” kata Sunarsih.

Rumah kontrakan itu dihuni oleh tiga orang. Uang sewa rumah tersebut Rp2 juta per bulan namun dibayarkan per 3 bulan.

“Jadi bayarnya Rp 6 juta per tiga bulan, jadi sebulan Rp 2 juta. Mereka patungan bertiga, kalau dulu kan berempat,” ungkapnya.

Terkahir kali, Altaf nunggak uang kontrakan Rp1,2 juta. Sunarsih sudah beberapa kali menagih dan akhirnya dibayar oleh Altaf.

“Kemarin nunggak Rp 1,2 juta. Temannya sudah bayar Rp 2,3 juta dan kata Akbar (teman Altaf) kurangnya disuruh minta ke Altaf,” pungkasnya.