Irene Kharisma Sukandar: Grandmaster Wanita yang Berjuang di Tengah Minimnya Dukungan

irene sukandar
Sumber :

VIVA Jabar – Irene Kharisma Sukandar, pecatur berbakat asal Indonesia, kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional.

Eks Ikon Red Sparks Megawati Hangestri Dilibatkan Gus Fawait Bina Atlet Jember

Lahir di Jakarta pada 7 April 1992, kecintaannya terhadap catur muncul sejak kecil ketika ia melihat ayahnya mengajari kakaknya bermain.

Menyadari bakat luar biasa yang dimiliki Irene, sang ayah kemudian mendaftarkannya ke Sekolah Catur Utut Adianto di Bekasi pada tahun 1999.

Gaji Megawati Hangestri di Petrokimia Gresik Lampaui Saat di Red Sparks Jadi Sorotan, Berikut Nilai Kontraknya

Di sana, Irene menjalani latihan intensif setiap hari Senin hingga Jumat, dengan durasi tiga hingga empat jam per sesi.

Ketekunan dan disiplin yang tinggi membuahkan hasil saat ia meraih dua medali perak dalam SEA Games 2003 di Vietnam, ketika usianya baru menginjak 11 tahun.

Warga Jember Bongkar Sifat Asli Megawati Hangestri, Ternyata...

Baru-baru ini, Irene kembali mengukir sejarah dengan menempati posisi sembilan besar dalam Kejuaraan Catur Cepat FIDE di New York City.

Ia berhasil mengumpulkan 7,5 poin dari 11 babak dan meningkatkan ratingnya sebesar 21 poin dengan performa mengesankan, yakni 2.494.

"Puji Tuhan! Peringkat sembilan besar dunia! Kejuaraan Dunia Catur Cepat, New York City - USA," tulisnya di akun Instagram @irene_sukandar.

Namun, di balik pencapaiannya, Irene menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pendanaan.

Berbeda dengan atlet dari negara lain yang mendapat dukungan penuh dari federasi dan pemerintah, ia harus membiayai sendiri keikutsertaannya dalam berbagai turnamen dunia.

Dalam siaran langsung di kanal YouTube  @Reza Arap Dalam perbincangan tersebut, Irene mengungkapkan bahwa hampir 100 persen dana yang digunakan untuk mengikuti turnamen berasal dari kantong pribadinya

"Hampir 100 persen modal saya sendiri. Termasuk turnamen terakhir yang baru saya mainkan, di mana saya berhasil meraih peringkat sembilan dunia di New York saat Natal dan Tahun Baru kemarin, semuanya dari kantong saya sendiri,” ujar Irene

Selain berkompetisi, Irene juga aktif mengembangkan olahraga catur di Indonesia dengan mengadakan pelatihan dan seminar bagi generasi muda.

Ia berharap semakin banyak anak Indonesia yang menekuni catur dan membawa nama bangsa ke panggung dunia