Cheerleading Berprestasi, Mungkinkah Dijadikan Sebagai Salah Satu Cabor Resmi di Indonesia?
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Sebanyak 36 orang anak yang terbagi dalam 2 kategori umur, 7-12 dan 13-15 th mencoba menantang diri mereka sendiri, untuk membuktikan, bahwa mereka memiliki disiplin dan siap bekerja keras.
Mencoba, jatuh, bangun, coba lagi, jatuh lagi, belajar tanpa henti dengan penuh tekad dan semangat juang sebagai satu kesatuan tim cheerleading (pemandu sorak).
Perjuangan dimulai sejak akhir tahun 2022, di tahun 2023 perjuangan itu pun berbuah manis.
Mereka berhasil menjuarai Kejuaran Nasional yang diselenggarakan oleh FCSI (Federasi Cheerleading Seluruh Indonesia).
Sebuah kompetisi berskala nasional yang diikuti oleh lebih dari 220 peserta yang terbagi dalam 66 tim dari berbagai kategori yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Kemenangan inilah yang akhirnya membuat kedua tim ini dipilih oleh FCSI untuk mewakili Indonesia di ajang Cheerleading World Championship yang akan diadakan di Takasaki, Jepang tanggal 23-30 November 2023.
FCSI sendiri merupakan anggota resmi dari the International Federation of Cheerleading (IFC), sebuah organisasi bertaraf dunia yang dibentuk pada tahun 1998. Tepatnya pada pertemuan ke-3 antara Asosiasi Pemandu Sorak Eropa (ECA) dan Asosiasi Pemandu Sorak Jepang (JCA) pada tanggal 5 Juli 1998 di Sky Bridge Hotel di Malmo, Swedia.
IFC inilah yang menjadi penyelenggara kejuaraan dunia yang akan diikuti nanti. Tidak main-main, di ajang Cheerleading World Championship (CWC) yang terakhir, yakni tahun 2019, sebelum pandemi COVID menyerang, ajang internasional ini berhasil mengundang 31 Negara untuk ambil bagian.
Dengan jumlah tim yang juga tidak main-main, yakni 130 Tim turun untuk menguji kualitas skill mereka.
Di mana saat itu, tim dari Indonesia berhasil meraih juara ke-3 untuk kategori Divisi Junior 1, dibawah asuhan dari Pelatih Wendy Zelda Helling.
Pelatih yang juga kembali ditunjuk untuk melatih kedua Tim yang kini akan berlaga kembali di Jepang nanti.
Apa yang diraih anak-anak di tahun 2019 kemarin sejatinya merupakan sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Di usia yang masih anak-anak, mereka mampu membuat bendera Indonesia berkibar di atas podium.
Sayangnya, mereka harus menerima kenyataan, bahwa di mata kebanyakan masyarakat Indonesia, cheerleading masih dianggap sebagai kegiatan yang mengandalkan penampilan fisik yang menarik dan sorak-sorai semata.
Padahal, sejatinya, olahraga ini merupakan kombinasi dari cardio, body lifting, senam aerobik (gymnastik) dan gerak tari (dance).
Sebuah rangkaian kegiatan yang butuh kedisiplinan, kekompakan, daya juang serta latihan yang luar biasa, layaknya atlet Olahraga lain.
Jadi tidak heran jika di akhir 2016, Komite Olimpiade Internasional telah mengumumkan secara resmi bahwa cheerleading merupakan sebuah cabang olahraga.
Di mana Cheerleading rencananya akan memulai debut pertamanya di ajang olimpiade pada tahun 2028 nanti.
Sebetulnya, FCSI sendiri telah melayangkan Permohonan mediasi kepada kementerian Olahraga tanggal 13 Juni 2019 yang lalu.
Namun, hingga kini belum ada realisasi berkelanjutan yang terjadi. Itulah yang akhirnya menjadi semangat anak-anak ini untuk memperlihatkan apa arti olahraga Cheerleading kepada masyarakat Indonesia.
Harapannya dengan usaha, perjuangan, serta kerja keras yang mereka lakukan untuk mengharumkan nama bangsa di Takasaki, Jepang, November nanti, dapat membuka kembali jalan mediasi untuk menjadikan Cheerleading sebagai salah satu cabang Olahraga di Indonesia.