Gawat! Seribu Lebih Anak di Subang Idap TBC, Dinkes Usulkan Mesin TCM
- Tim VIVA Jabar
VIVAJabar – Penyebaran bakteri TB makin menjadi di Subang, setidaknya ada 1.116 anak yang tercatat mengidap Tuberkulosis (TBC) di tahun 2024 ini.
Penyakit yang menular melalui udara ketika seseorang menghirup percikan dahak (droplet) yang mengandung microbacterium tuberkulosis dari penderita TBC itu, membuat pihak Dinas kesehatan Subang kelimpungan karena minimnya anggaran.
"Ada 4.218 warga Subang yang teridentifikasi mengidap TBC, 1.116 diantaranya adalah anak-anak," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Subang dr. Indriati Oetama saat ditemui Viva Jabar, pada Selasa, 12 November 2024.
Untuk mengatasi penyakit yang menyerang sistem pernafasan dan menyebabkan kematian tersebut, Indriati mengaku sudah mengusulkan anggaran guna memutus rantai penularan.
Terlebih, belum semua faskes yang berjejaring dengan Puskemas,banyaknya data pengidap yang belum terlaporkan, ketersediaan logistik hingga mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) dan cartridge untuk diagnosa TBC.
"Kami membutuhkan anggaran Rp5 miliar pertahun, untuk memutus rantai penularan TBC," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Puskesmas Pagaden, Kabupaten Subang itu pun meminta kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat, tidak merokok,dan rutin memeriksakan diri ketika menderita batuk yang tak kunjung sembuh.
"Kami terus imbau mereka, perbanyak juga mengkonsumsi buah dan sayuran yang mengandung vitamin A," imbuhnya.
Diberitakan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan 1 juta kasus Tuberkulosis pada tahun 2025.
Dengan penemuan lebih banyak kasus, Dia menyatakan ada target yang harus dikejar yaitu eliminasi TBC pada tahun 2030.
"Target kami tahun depan bisa menemukan 1 juta kasus, kata Menkes.
Mengenai anggaran untuk memutus rantai penyebaran TBC, Budi meminta kepada perusahaan - perusahaan untuk mau membantu mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia dengan program CSR nya.