Rp8,69 Miliar di Lapangan Hijau: Pemain Ini Belum Dinaturalisasi Indonesia
- Istimewa
Jabar –Indonesia kerap mencari talenta terbaik untuk memperkuat Tim Nasional. Salah satu nama yang mencuat adalah pemain berbakat dengan nilai pasar fantastis, Rp8,69 miliar.
Meski memiliki potensi besar untuk memberikan dampak signifikan bagi tim, proses naturalisasinya belum juga terlaksana.
Pertanyaannya, apa yang menghambat langkah besar ini? Apakah kendala administratif, strategi jangka panjang PSSI, atau kurangnya prioritas dari pihak terkait?
Jika terus berlarut-larut, akankah Indonesia kehilangan kesempatan emas untuk memiliki pemain berkualitas tinggi yang siap bersinar di kancah internasional?
Proses naturalisasi bukan hanya soal teknis, tapi juga soal visi sepak bola nasional.
Menunda langkah ini bisa berarti menyia-nyiakan potensi besar yang sulit tergantikan. Apakah waktunya sudah tepat untuk bergerak lebih cepat? Mari kita kupas lebih dalam kisah di balik pemain bernilai Rp8,69 miliar ini.
Sebagai informasi, Miliano Jonathans saat ini bermain untuk Vitesse Arnhem, klub di Eerste Divisie Liga Belanda.
Musim ini, penyerang berusia 20 tahun itu bermain untuk Vitesse Arnhem dalam 13 pertandingan di kasta kedua Liga Belanda, mencetak delapan gol dan tiga assist.
Penampilan luar biasa Miliano Jonathans membuatnya menjadi incaran banyak tim di Eropa, terutama tim Belanda.
Tak terkecuali, FC Twente telah memperhatikan Miliano Jonathans sejak lama.
Namun, pemain berusia 20 tahun itu juga diminati oleh beberapa klub lain. Hal itu telah dikonfirmasi sebelumnya oleh Edwin Reijntjes, direktur Vitesse.
Dia menyatakan bahwa Vitesse Arnheim, Jonathans, dan FC Utrecht telah berbicara tentang penyerang tersebut, yang juga telah menyatakan ketertarikannya.
Kemudian baru-baru ini, Miliano Jonathans sendiri membenarkan pembicaraan tersebut dan menjelaskan bahwa dia memiliki beberapa pilihan.
“Saya memang sudah berbicara dengan Twente, tapi ada juga klub lain yang berminat,” kata pemain berusia dua puluh tahun itu dalam wawancara dengan Soccernews, dikutip dari Twente Insite.
Lebih lanjut, Miliano Jonathans pun membeberkan klub-klub yang dimaksud, yakni FC Utrecht yang kini diperkuat calon pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny.
Kemudian ada SC Heerenveen dan Go Ahead Eagles yang sama-sama merupakan klub kasta tertinggi Liga Belanda musim ini.
“Kami juga sedang berdiskusi dengan klub lain, seperti FC Utrecht, SC Heerenveen dan Go Ahead Eagles. Bukan hanya Twente, meskipun menurut saya ini adalah klub yang bagus dan perbincangannya positif," kata Miliano Jonathans.
Penyerang keturunan Depok tersebut mengenal Joseph Oosting, pelatih FC Twente saat ini, yang sebelumnya pernah bekerja sama dengannya selama masa muda mereka di Vitesse.
Namun, pemilihan klub berikutnya akan menjadi keputusan krusial bagi Jonathans yang bakal mendiskusikan langkah selanjutnya dengan keluarganya di rumah.
“Kami tidak menyangka hal ini akan terjadi secepat ini. Pada akhirnya, perasaan saya harus menjadi faktor penentu dalam pemilihan klub saya berikutnya," ujar Miliano Jonathans.
Di sisi lain, kontrak Miliano Jonathans akan berakhir musim panas 2025 mendatang dan Vitesse masih berusaha mempertahankannya di klub lebih lama.
Jadi, ke mana penyerang asal Depok seharga 500 ribu euro—atau Rp8,69 miliar—akan pergi selama musim dingin ini? Sangat dinantikan.
Sebelum ini, Miliano menyatakan bahwa dia telah menerima tawaran dari PSSI untuk bermain untuk Timnas Indonesia beberapa waktu lalu.
"Kami sudah berkomunikasi dengan PSSI, dan saya memberi mereka kesempatan. Jonathans mengatakan kepada ESPN bahwa dia tidak menutup kemungkinan; kami harus menunggu dan melihat.