Shin Tae-yong Ungkap Syarat Utama Indonesia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
VIVAJabar – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong benar-benar berambisi membawa Skuat Garuda melenggang ke putaran final Piala Dunia 2026. Pelatih berusia 54 tahun itu pun menyinggung syarat untuk merebut tiket ke perhelatan akbar dunia itu.
Tentu saja, untuk lolos otomatis ke Piala Dunia Timnas Indonesia harus finish di posisi pertama atau kedua di ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Namun peluang ke posisi itu rupanya cukup sulit, sekalipun masih terbukanya kemungkinan.
Kini, Indonesia berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C Kualifikasi. Namun, posisi ini bukan berarti aman bagi Jay Idzes dan kawan-kawan. Sebab, tim di bawahnya sama-sama memiliki 6 poin dan hanya selisih gol.
Dalam sebuah wawancara bersama aktor Korea Selatan Lee Kyung-kyu, Shin Tae-yong mengungkapkan Indonesia harus memenuhi syarat menang dua kali di pertandingan sisa.
“Minimal sih 2 kali menang, 1 imbang, dan 1 kalah,” kata Shin.
“Kalau itu terjadi terburuknya kita dapat posisi ke-3 atau ke-4,” tambahnya.
Kemudian, Shin Tae-yong juga menyinggung awal mula dirinya melatih Timnas Indonesia. Menurutnya, di awal pemain Indonesia seolah kurang percaya diri. Ini menjadi PR bagi mantan pelatih Korea Selatan itu.
“Waktu di masa awal pemain Indonesia itu mudah menyerah. Lebih kacau dari itu, ketika bertemu lawan yang lebih jago seperti Arab Saudi atau rangking dunia mungkin 20-30 di atas mereka akan berpikir ini nggak mungkin bisa menang,” tutur Shin.
Menurut Shin, pemain Timnas Indonesia seolah sudah merasa kalah atau minder sebelum bertanding dengan tim yang lebih jago.
“Mungkin bisa dibilang mereka cari-cari alasan dulu, antisipasi mereka nanti kalah,” kata Shin.
Namun sekarang, pikiran minder itu sudah tidak ada lagi. Kepercayaan diri pemain bangkit, terlebih saat Timnas Indonesia sudah melakoni pertandingan melawan Argentina dimana kala itu Tim Merah-Putih hanya kalah 2-0 dari juara dunia tersebut.
“Wah, ini lawan rangking nomor 1 dunia aja cuman kebobolan 2. Mereka pikir kita bisa, nih,” ujarnya.