Janji Mulus Kenyataan Tak Becus, Pengamat Sepak Bola Berikan Kritikan Tajam pada Patrick Kluivert
VIVAJabar – Timnas Indonesia kini berada di peringkat keempat setelah Laga Bahrain dan Jepang 0-2. Namun, kekecewaan pada laga antara Indonesia dan Australia masih tidak terbendung.
Skor 1-5 memang sangat memalukan terlebih permainan antar tim yang kurang padu. Menurut Mohammad Kusnaeni selaku pengamat sepak bola mengatakan bahwa permainan Timnas Indonesia kali ini sangat kurang bisa dimengerti.
Timnas Indonesia
- -
Menurut Kusnaeni para pemain masih belum membangun chemistry dan masih bermain individualis. Kusnaeni juga mengatakan bahwa permasalahan kekalahan Indonesia karena kurangnya waktu berlatih.
“Tapi penampilan timnas memang agak mengherankan. Koordinasi antarlini lemah, transisi juga lemah, dan kreativitas di area pertahanan lawan masih kurang,” sahut Kusnaeni
“Tapi penampilan timnas memang agak mengherankan. Koordinasi antarlini lemah, transisi juga lemah, dan kreativitas di area pertahanan lawan masih kurang,” tambahnya.
Patrick Kluivert sendiri berangkat dengan janji mulus kemenangan atas Indonesia. Ia merasa memiliki firasat baik saat datang ke negeri Kangguru.
Selain itu, Timnas Indonesia juga diperkuat oleh empat pemain naturalisasi diantaranya Ole Romeny, Dean James, Joey Pelupessy, dan Emil Audero.
Namun, firasat Patrick Kluivert meleset, strateginya salah total dan penempatan pemain tidak sesuai dengan apa yang disampaikan pada awak media untuk memlihat kemampuan pemain berdasarkan kemampuan dan menit bermain.
Kusnaeni memberikan kritik pedas kepada Patrick Kluivert bahwa tugas yang ia emban merupakan tanggung jawab yang berat dan harus dipikul dengan benar sehingga ia harus melihat pemain dan menerapkan strategi yang tepat.
"Sayangnya, pelatih kurang mampu memaksimalkan potensi individu para pemain menjadi permainan tim yang solid. Pemain terkesan masih bermain sendiri-sendiri, kurang padu kerjasamanya,” kata Kusnaeni.