Heboh, Pesepakbola Wanita Argentina Ini Punya Tato Bergambar Cristiano Ronaldo
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Piala Dunia Wanita sudah berlangsung sejak Kamis, 20 Juli 2023, lalu. Australia dan Selandia Baru menjadi tuan rumah di ajang bergengsi sepakbola wanita ini.
Tentu, di gelaran Piala Dunia Wanita akan ada sejumlah pemain yang tampil di Piala Dunia, wanita-wanita yang memiliki skill yang tak kalah baiknya dengan pesepakbola laki-laki.
Namun, dibalik keseruan dan debut para pesepakbola wanita internasional tersebut, menguak penampilan pemain Timnas Argentina wanita, Yamila Rodriguez. Ia menjadi sorotan lantaran dirinya memiliki beberapa tato di bagian kakinya.
Pemain yang berposisi sebagai striker itu punya tato gambar Cristiano Ronaldo di tulang kering kiri, Diego Maradona di paha kiri.
Kemudian tokoh kartun Spongebob di betis kiri, dan gambar singa di paha kanan. Anehnya, dia malah tidak memasang tato ikon Argentina saat ini yaitu Lionel Messi.
Hal ini pun membuat Yamila yang kini sedang berlaga di Piala Dunia Wanita mendapat banyak hujatan di media sosial.
Hujatan itu membuat Yamila murka. Apalagi, dia dituduh sebagai sosok yang anti-Messi.
"Tolong hentikan, saya sedang dalam momen yang buruk. Kapan saya pernah mengatakan bahwa saya anti-Messi?" tulis Yamila melalui media sosial dikutip dari Reuters.
"Saya dalam momen yang buruk bukan karena kalian [penggemar], tetapi karena kata-kata kejam, tanpa belas kasihan. Tidak bisakah Anda memiliki idola atau pemain yang Anda sukai?" tulis Yamila.
Yamila menegaskan bahwa dia tidak pernah membenci Messi. Adapun alasannya memasang tato ronaldo di Kakinya adalah karena lebih terinspirasi pemain asal Portugal itu.
"Messi adalah kapten hebat Argentina di tim nasional, tetapi fakta bahwa saya mengatakan bahwa inspirasi dan idola saya adalah CR7 [Ronaldo], tidak berarti saya membenci Messi. Jadi apa masalahnya? Kita semua tidak wajib hanya mencintai pemain negara kita saja," tulisnya
"Tolong mengerti ini adalah sepakbola dan setiap orang memiliki apresiasi, preferensi mereka, dan menyoroti yang satu pemain tidak berarti menjatuhkan pemain yang lain. Cukup, ini melelahkan saya, menyakitkan bagi saya," imbuhnya Yamila.