Eddy Sebut Jessica Nonton Film 'Koboi Bunuh Teman dengan Sianida' Pra Kejadian
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Misteri maut di kasus 'Kopi Sianida' dan berakhir dengan penetapan Jessica Kumala Wongso sebagai terdakwa atas kematian Wayan Mirna Salihin, direspon salah seorang saksi ahli hukum pidana, Prof. Eddy O.S Hiariej.
Eddy membongkar sebuah fakta baru tentang kepribadian Jessica Wongso saat menjadi pembicara di podcast Denny Sumargo, beberapa hari lalu.
Dalam peristiwa maut itu, dikatakan Eddy, pelaku pembunuhan diduga kuat adalah teman Mirna sendiri, Jessica. Ada beberapa indikasi yang memperkuat dugaan itu.
Eddy menjelaskan, pihaknya tetap berkeyakinan Jessica selaku aktor pembunuhan dengan racun sianida di cangkir Mirna.
Untuk membuktikan keyakinannya, Eddy melakukan pengecekan setiap rekaman CCTV dan didapatkan dugaan kuat bahwa Jessica Wongso adalah pelaku pembunuhan.
Dikatakan Eddy, keyakinan itu makin menguat setelah mendapatkan keterangan dari hasil forensik dan pernyataan-pernyataan para ahli lain.
Tidak hanya itu, Eddy yang didampingi JPU (Shandy) ketika hadir di podcast Denny Sumargo, keduanya sama-sama mempertimbangkan latar belakang, kondisi psikologis hingga karakter dari Jessica Wongso itu sendiri.
Prof Eddy menyebutkan, pihaknya mendapatkan banyak informasi dari kepolisian Australia mengenai kasus Jessica Wongso dan Mirna Salihin. Namun, hubungan kedua orang ini tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti.
Namun, lanjut Eddy, Ia sempat mendapatkan jejak digital forensik dari pihak kepolisian Australia terkait Jessica Wongso yang ditemukan oleh saksi psikiatri kehakiman.
Jessica, jelas Eddy, pernah terbukti sempat menonton film tentang pembunuhan menggunakan racun sianida yang dicampurkan ke dalam kopi, setahun sebelum bertemu Mirna Salihin.
"Pada 2015, Jessica itu menonton film The Hateful Eight. Jadi, bagaimana seorang koboi itu membunuh 7 teman lainnya dengan racun sianida dengan kopi," terang Eddy dalam Youtube Denny Sumargo.
Selain menonton film pembunuhan dengan sianida, lanjut Eddy, Jessica juga pernah mencari tahu soal racun sianida melalui internet. Dan itu, kata Eddy, diketahui berdasarkan laporan penelitian digital forensik pihak kepolisian Australia.
"Kemudian juga Jessica men-search dari digital forensik mengenai racun sianida itu seperti apa," kata Eddy.
Eddy yakin dan menegaskan bahwa data tersebut benar adanya. Meski demikian, Eddy tetap tak bisa menjadikan hasil penelitian digital forensik sebagai alat bukti dalam persidangan.
Menyimak keterangan Eddy, Denny Sumargo kemudian mengambil sebuah kesimpulan dan menanyakan keyakinan Eddy.
"Menurut Profesor, apakah Jessica Wongso adalah pembunuhnya?" tanya Denny Sumargo
"Iya," jawab Prof Eddy.