Cuma Tahu dan Sawi, Menu Pencegahan Stunting di Depok
- screenshoot berita tvonenews
VIVA Jabar – Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, program pemberian makanan tambahan (PMT) lokal yang merupakan program nasional sebagai upaya pemerintah kota Depok untuk menekan angka stunting. "Pemerintah ingin menurunkan angka stunting di Indonesia dengan harapan tahun 2024 dari skala nasional angka stunting 15 persen," kata Imam Budi Hartono di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (17/11/2023).
Imam Budi Hartono mengaku bersyukur atas pencapaian semua unsur yang terlibat dalam penanganan penurunan angka stunting di Kota Depok yang mencapai 12,6 persen. "Alhamdulillah Kota Depok 12, 6 persen menjadi lima kota terbaik angka stunting terendah di Indonesia," kata Imam Budi Hartono.
Imam mengatakan, program PMT lokal ini diselenggarakan di 63 kelurahan se Kota Depok selama 28 hari. Ia mengaku telah melakukan ke dua lokasi khusus program PMT di Kecamatan Cimanggis untuk menggali harapan masyarakat terhadap program tersebut.
Hasilnya, kata dia, masyarakat sangat antusias dan baik merespon program PMT lokal. "Alhamdulillah seluruh warga yang hadir saya tanyakan, Apakah kegiatannya baik dan dilanjutkan? Alhamdulillah jawabannya baik, bagus dan dilanjutkan," kata Imam Budi Hartono.
Selain itu kata Imam Budi Hartono warga ingin ada menu tambahan atau kudapan lainnya. Seperti, buah, susu ataupun kacang hijau. "Jika anggarannya cukup, semoga bisa dilakukan di tahun-tahun berikutnya atas usulan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Bisa juga diusulkan melalui kelurahan tentang makanan tambahan untuk anak stunting," katanya. Ia menyebutkan, angka stunting di Kota Depok sekitar 3.200 anak yang mengalami stunting.
Program PMT lokal ini diharapkan Kota Depok mencapai zero stunting bisa terwujud. "Mudah-mudahan dengan penambahan makanan setiap hari pada kegiatan PMT lokal ini ke depan kita terus lakukan, sehingga Zero Stunting yang kita harapkan bisa terwujud," katanya Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, PMT lokal untuk balita sudah sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Penyaluran PMT lokal sesuai petunjuk teknis dari Kemenkes tentang PMT lokal, termasuk menu," kata Mary Liziawati. Mary Liziawati mengatakan, pemberian PMT lokal bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebelumnya, Menu pencegah stunting dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok tengah menjadi sorotan usai viral di media sosial. Pasalnya, menu yang disediakan hanya nasi, kuah sup, sawi, dan tahu yang dibungkus wadah bening dengan tutup warna-warni bergambar Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono.